Senin 20 Feb 2023 15:44 WIB

Pasukan Pakistan dan Taliban Terlibat Baku Tembak di Perbatasan

Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa maupun korban luka-luka.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pejuang Taliban, ilustrasi. Penjaga perbatasan Pakistan dan pasukan Taliban Afghanistan saling terlibat baku tembak lintas perbatasan pada Senin (20/2/2023) pagi.
Pejuang Taliban, ilustrasi. Penjaga perbatasan Pakistan dan pasukan Taliban Afghanistan saling terlibat baku tembak lintas perbatasan pada Senin (20/2/2023) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Penjaga perbatasan Pakistan dan pasukan Taliban Afghanistan saling terlibat baku tembak lintas perbatasan pada Senin (20/2/2023) pagi. Baku tembak terjadi sehari setelah penguasa Taliban Afghanistan menutup perbatasan Torkham di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua tetangga.

Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka. Pada Ahad (19/2/2023) Taliban Afghanistan menutup rute perdagangan utama, Torkham atas dugaan penolakan Pakistan untuk mengizinkan pasien Afghanistan dan pengasuh mereka memasuki Pakistan untuk perawatan medis tanpa dokumen perjalanan.

Baca Juga

Seorang pejabat polisi Pakistan setempat,  Khalid Khan, mengonfirmasi penutupan perbatasan baku tembak yang terjadi di Torkham, yang terletak di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, barat laut Pakistan.  Militer Pakistan dan Kementerian Luar Negeri memberikan komentar terkait insiden itu.

Seorang komisaris yang ditunjuk Taliban di Torkham, Mullah Mohammad Siddiq, mengatakan, Pakistan tidak mematuhi komitmennya sehingga titik penyeberangan ditutup. Siddiq menyarankan warga Afghanistan menghindari perjalanan ke perbatasan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baku tembak lintas batas sering terjadi di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan.  Masing-masing pihak di masa lalu telah menutup Torkham dan juga penyeberangan perbatasan Chaman di barat daya Pakistan, karena berbagai alasan. Kedua penyeberangan itu penting untuk perdagangan dan perjalanan Afghanistan.

Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021 ketika pasukan AS dan NATO ditarik keluar negara itu setelah perang selama 20 tahun.  Seperti negara-negara lain di dunia, Pakistan sejauh ini tidak mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan.  Komunitas internasional telah mewaspadai tindakan keras Taliban, terutama dalam membatasi hak-hak perempuan dan minoritas.

Pakistan telah menyaksikan lonjakan serangan militan sejak November ketika Taliban Pakistan mengakhiri gencatan senjata selama sebulan dengan pemerintah. Taliban Pakistan atau Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) adalah kelompok militan terpisah tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan.

Islamabad menuntut Taliban Afghanistan berhenti menawarkan perlindungan bagi militan Pakistan dan mencegah peluncuran serangan lintas-perbatasan di Pakistan. Sejak Taliban kembali berkuasa, pemerintah di Islamabad telah mengizinkan warga Afghanistan yang sakit parah atau terluka untuk menerima perawatan medis di Pakistan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement