Senin 20 Feb 2023 16:24 WIB

Delegasi Kongres AS Kunjungi Taiwan

Ketegangan antara AS dan China kembali meningkat bulan lalu karena balon udara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
File foto Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kiri) mengamati latihan militer selama kunjungannya di pangkalan militer di Chiayi, Taiwan, 6 Januari 2023. Delegasi anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B.TONGO
File foto Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kiri) mengamati latihan militer selama kunjungannya di pangkalan militer di Chiayi, Taiwan, 6 Januari 2023. Delegasi anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Delegasi anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bertemu dengan kepala badan legislatif Taiwan pada Senin (20/2/2023). Delegasi parlemen AS yang tiba di Taiwan pada Ahad (19/2/2023) berdiri dari Perwakilan Ro Khanna dari California, Tony Gonzales dari Texas, Jake Auchincloss dari Massachusetts dan Jonathan Jackson dari Illinois.

Mereka dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen serta para pebisnis. Pada Senin, mereka mengadakan pembicaraan dengan pendiri Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan, Morris Chang, yang dianggap sebagai bapak industri chip di pulau itu.

Baca Juga

Khanna, seorang Demokrat yang mewakili Silicon Valley, mengatakan, dia berada di Taiwan untuk belajar tentang peran Taiwan dalam industri semikonduktor.  Khanna dan Auchincloss adalah anggota komite pemilihan House of Representatives yang berfokus pada persaingan dengan Cina. 

Khanna membahas ancaman implisit yang dihadapi kunjungan mereka, karena Cina menentang segala bentuk pertukaran antara Taiwan dan pemerintah asing.  Cina mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Cina telah meningkatkan kehadiran militer dan diplomatik terhadap Taiwan.

“Upaya kami untuk datang ke sini sama sekali tidak provokatif terhadap Cina, tetapi konsisten dengan kebijakan luar negeri presiden yang mengakui pentingnya hubungan seperti Taiwan, sementara pada akhirnya tetap mencari perdamaian di kawasan itu,” kata Khanna.

Kepala Yuan Legislatif Taiwan, You Si-kun, menyampaikan pidato untuk membalas pernyataan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi. Dalam Konferensi Keamanan Muenchen, Wang mengatakan, Taiwan tidak pernah menjadi sebuah negara.

"Cina mengabaikan fakta sejarah dan mengklaim memiliki kedaulatan atas Taiwan.  Taiwan telah menjadi negara berdaulat yang merdeka. Taiwan tidak pernah diperintah oleh Republik Rakyat Cina selama satu hari pun,” kata You.

Kunjungan delegasi tersebut mengikuti perjalanan sensitif yang dilakukan oleh seorang pejabat senior Pentagon pada Jumat (17/2/2023) yang dilaporkan oleh Financial Times. Seorang juru bicara Pentagon tidak mengomentari kunjungan Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Cina, Michael Chase.

Pentagon menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendukung Taiwan, serta berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di dalam kawasan.  

Ketegangan antara AS dan China kembali meningkat bulan lalu setelah Washington menuduh Beijing mengirim balon mata-mata yang ditembak jatuh di Pantai Timur Amerika. Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan perjalanan ke Beijing akibat insiden balon tersebut. Blinken mengatakan, Amerika Serikat khawatir Cina akan memberikan senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement