Senin 20 Feb 2023 16:41 WIB

Aktor Bruce Willis Kena Demensia, Dokter Ungkap Kemungkinan Buruk yang akan Terjadi

Menurut dokter, vonis demensia Willis membuatnya susah melakukan banyak aktivitas.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Bruce Willis. Aktor Hollywood ini divonis demensia frontotemporal (FTD). Dokter memprediksi kondisi tersebut akan membuatnya sulit melakukan aktivitas sehar-hari. (ilustrasi)
Foto: EPA
Bruce Willis. Aktor Hollywood ini divonis demensia frontotemporal (FTD). Dokter memprediksi kondisi tersebut akan membuatnya sulit melakukan aktivitas sehar-hari. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar bahwa aktor Bruce Willis mengidap demensia frontotemporal (FTD) mengejutkan banyak penggemar. Dokter sekaligus kontributor medis CBS News, David Agus, mengatakan diagnosis itu akan membuat Willis sukar beraktivitas.

"Ini gangguan progresif. Dia tidak akan bisa melakukan banyak aktivitas yang kita semua lakukan dalam hidup," ujar Agus, dikutip dari laman CBS News, Senin (20/2/2023). Dengan kemungkinan kondisi yang kian memburuk, Agus berpendapat Willis mungkin memerlukan perawatan intensif di rumah.

Baca Juga

Pihak keluarga mengumumkan diagnosis Willis pada Kamis (16/2/2023). Meskipun keluarga merasa itu adalah diagnosis yang menantang, mereka mengaku lega karena sudah mendapat jawaban yang jelas. Agus mengatakan, rata-rata memang butuh beberapa tahun untuk menegakkan diagnosis FTD sejak gejalanya pertama kali muncul.

Pada tahun lalu, keluarga Willis mengumumkan bintang Hollywood itu mundur dari dunia akting karena afasia. Istilah itu merujuk pada situasi di mana pasien kesulitan menemukan kata-kata dan berkomunikasi secara verbal. Kondisi tersebut lantas diketahui telah berkembang.

FTD yang diidap Willis adalah gangguan otak degeneratif yang terjadi ketika salah satu protein di neuron menjadi tidak berfungsi, menyebabkannya menumpuk dan merusak lobus frontal dan/atau temporal otak. Diagnosis FTD sekitar 20 persen dari kasus demensia, nomor dua setelah Alzheimer.

Agus mengatakan, FTD cenderung kurang terdiagnosis. Kira-kira satu dari setiap delapan kasus FTD dipicu faktor genetik. Sebagian besar kasus terjadi pada orang dalam rentang usia 40-an hingga 60-an. Tidak ada obat atau perawatan yang tersedia untuk kondisi tersebut, tetapi ada upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan.

Agus mengatakan seseorang bisa memperlambat atau menunda berkembangnya demensia secara umum dengan menjaga agar otak tetap aktif. “Setiap tahun Anda menunda pensiun, Anda mengurangi demensia hingga tiga persen. Jangan hanya duduk dan bersantai,” ujar Agus.

Dia mengatakan, keluarga Willis mungkin akan perlu fokus merawat Willis di rumah. Proses tersebut bisa memicu stres yang luar biasa. Namun, keluarga Willis, termasuk kelima putrinya beserta istrinya, Emma Heming Willis, dan mantan istrinya, Demi Moore, memberi dukungan penuh untuk Willis. Mereka berharap diagnosis Willis akan membantu memunculkan kesadaran dan riset atas penyakit tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement