Senin 20 Feb 2023 18:47 WIB

Peringati Isra Miraj, Bupati Sleman Imbau ASN Perbaiki Kualitas Sholat

Sholat merupakan buah dari perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad.

Ilustrasi sholat
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Ilustrasi sholat

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo berharap para ASN di daerah itu dapat memetik hikmah di balik peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

"Dalam peristiwa Isra Miraj ini Nabi Muhammad menerima perintah sholat lima waktu. Untuk itu, mari kita perbaiki ibadah shalat kita," kata diapada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman di Sleman, Senin (20/2/2023).

Baca Juga

Kegiatan itu diadakan di serambi Masjid Agung Sleman sekaligus dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1444 H.

Turut hadir dalam kegiatan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa serta Ketua DPRD Kabupaten Sleman Haris Sugiarta.

Bupati Sleman Kustini juga mengajak para ASN untuk memperbaiki ibadah sosial kepada sesama manusia.

Sebagai ASN, kata dia, salah satunya dapat terus berupaya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

"Tugas ASN adalah melayani masyarakat yang kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT," katanya.

Pada acara tersebut Bupati Kustini juga menyerahkan bantuan dari Baznas Kabupaten Sleman dengan jumlah lebih dari Rp 600 juta.

Bantuan kepada masyarakat ini diberikan kepada penerima manfaat program Sleman Sehat, Sleman Produktif, Sleman Cerdas, Sleman Takwa dan Sleman Peduli.

Dalam Islam, sholat lima waktu memiliki kedudukan istimewa, yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah yang lain. Sholat lima waktu adalah tiang agama, dan agama bisa tegak karenanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement