Selasa 21 Feb 2023 04:43 WIB

Waduh, Harga Beras Mulai Naik, Ini Pernyataan BPS

Sekitar 147 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga beras.

adan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat 147 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2023 ini/ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
adan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat 147 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2023 ini/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR---Badan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat 147 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2023 ini, salah satunya Kabupaten Malinau Kalimantan Utara (Kaltara).

''Sepuluh kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi antara lain Ende (NTT), Sumba Tengah (NTT), Probolinggo (Jatim), Malinau (Kaltara), Lombok Timur (NTB),'' kata M Habibullah Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI.

Baca Juga

Sebagai informasi, rapat koordinasi pengendalian inflasi digelar secara rutin setiap Senin dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian diikuti sejumlah kementerian/lembaga dan kepala daerah secara virtual se-Indonesia.

Melengkapi 10 besar daerah yang mengalami kenaikan harga beras pada pekan ketiga Februari ini adalah Garut (Jabar), Barito Timur (Kalteng), Bantaeng (Sulsel), Lombok Tengah (NTB), dan Tapin (Kalsel).

M Habibullah juga menyampaikan bahwa komoditas bawang merah berpotensi naik di 125 kabupaten/kota, minyak goreng di 118 kabupaten/kota, dan cabai merah di 96 kabupaten/kota.Secara rata-rata nasional, harga cabai merah di akhir pekan ketiga Februari sebesar Rp40.271. Kemudian cabai rawit Rp54.831, bawang merah Rp36.385, dan minyak goreng Rp17.055.

Cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng merupakan komoditas yang fluktuasi harganya cukup signifikan dalam minggu ketiga Februari 2023 di berbagai pasar di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement