Selasa 21 Feb 2023 05:33 WIB

DPKP Karawang Siapkan Agenda Pangan Murah

DPKP Karawang bekerja sama dengan Bulog menyiapkan agenda pangan murah.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Panen padi.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
(ILUSTRASI) Panen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan agenda pangan murah. Kegiatan ini disebut merupakan salah satu upaya untuk membantu menstabilkan harga beras di pasaran.

Kepala DPKP Kabupaten Karawang Asep Hazar mengatakan, agenda pangan murah rencananya digelar pada Maret mendatang. Untuk agenda pangan murah ini, kata dia, dinasnya bekerja sama dengan Bulog.

“Untuk menekan harga supaya stabil, kita bersama Bulog lakukan penjualan pangan murah, yang nantinya akan disebar ke beberapa lokasi,” kata Asep.

Ihwal kenaikan harga beras, Asep mengatakan, salah satu faktornya karena harga gabah tinggi. Menurut dia, kenaikan harga beras itu bukan lantaran terjadi gagal panen.

“Tidak terdapat kerusakan gabah yang dihasilkan oleh petani. Pemberian pupuk juga sudah ada sistemnya. Faktornya karena harga gabah saat itu mengalami peningkatan,” ujar dia di Karawang, Senin (20/2/2023).

Menurut Asep, sawah di Kabupaten Karawang sudah ada yang dipanen. Hingga awal Februari 2023, kata dia, sudah ada 1.300 hektare sawah yang dipanen. “Produksinya rata-rata mencapai enam-delapan ton gabah per hektare,” katanya.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Kabupaten Karawang Yayat Rohayati mengatakan, saat ini harga beras sudah menurun sekitar Rp 600, menjadi sekitar Rp 11.400 per kilogram.

Soal kenaikan harga beras pada Januari lalu, kata dia, lantaran harga gabah tinggi, sehingga pasokan ke tempat penggilingan pun minim.

Merespons kenaikan harga beras, Yayat mengatakan, DPKP Karawang berencana menggelar agenda pangan murah pada Maret 2023. “Sekarang sedang proses penentuan kemasan beras dan harga. Kita akan matangkan dulu persiapannya,” ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement