Selasa 21 Feb 2023 06:27 WIB

Imam Masjid di India Bangun Sekolah dan Madrasah untuk Difabel

Beberapa dari murid difabel di sejolah itu menjadi hafiz.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Jama Masjid Shamshi di Badaun, Uttar Pradesh, India. Imam Masjid di India Bangun Sekolah dan Madrasah untuk Difabel
Foto: Zee News
Ilustrasi. Jama Masjid Shamshi di Badaun, Uttar Pradesh, India. Imam Masjid di India Bangun Sekolah dan Madrasah untuk Difabel

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Seorang Imam Masjid India telah menginspirasi banyak orang setelah mendirikan sekolah dan madrasah bagi anak-anak penyandang disabilitas. Ia adalah Mufti Raees Khan yang mendirikan sekolah dan madrasah untuk anak-anak disabilitas netra, disabilitas rungu, dan disabilitas wicara.

Dimulai dengan hanya satu siswa pada 2013 di daerah Kondhwa di Pune, Sekolah Visi yang dibangun Khan saat ini telah memiliki 160 anak penyandang disabilitas yang mengikuti pendidikan modern bersama dengan kelas-kelas agama.

Baca Juga

Sekarang Khan telah mulai menyampaikan ceramah motivasi di masjid-masjid, mengajak orang-orang untuk memperhatikan lingkungan mereka untuk mencari anak-anak dengan kemampuan berbeda.

"Saya memohon kepada orang-orang untuk memberi saya anak-anak seperti itu. Kami akan memberdayakan mereka dengan pendidikan dan pelatihan," kata Khan, seperti dilansir Times of India, Selasa (21/2/2023). 

Baru-baru ini, beberapa anak dibawa ke Masjid Juma yang ikonik di dekat Pasar Crawford. Anak-anak itu juga diajarkan ayat-ayat Alquran dan beberapa di antara mereka telah menjadi hafiz atau penghafal Alquran.

"Saya melihat banyak penonton terisak dan menangis ketika seorang siswa disabilitas netra membacakan beberapa ayat Alquran. Seorang siswa membacakan ayat-ayat suci dalam bahasa isyarat yang dijelaskan oleh Mufti Raees Khan," kata Presiden Masjid Juma, Shoeb Khatib.

Khatib menambahkan, Masjid Juma akan menyediakan ruang jika ada yang ingin membuka kelas khusus untuk anak-anak difabel tersebut. Pimpinan Universitas Jamia Millia Islamia Delhi, Asif Farooqui, menyambut baik langkah tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement