Selasa 21 Feb 2023 09:29 WIB

IHSG Dibuka Optimistis Saat Laju Inflasi Melambat

IHSG naik ke level 6.912,84 setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan harga saham di gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa (21/2/2023).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan harga saham di gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa (21/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa (21/2/2023). IHSG naik ke level 6.912,84 setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin. 

Sementara itu, indeks saham di Asia pagi ini mayoritas dibuka di zona merah. "Indeks saham di Asia dibuka turun karena investor mencerna rilis perhitungan awal data PMI dari Australia dan Jepang," kata Phillip Sekuritas Indonesia.

Baca Juga

Perhitungan awal data Judo Bank Australia Composite PMI naik ke level 49,2 di bulan Februari dari level 48,5 pada bulan sebelumnya. Meskipun ini adalah level tertinggi dalam empat bulan terakhir namun masih menandakan kontraksi selama lima bulan beruntun bagi aktivitas sektor swasta di negara itu.

Lebih lanjut, perhitungan awal data Jibun Bank Japan Manufacturing PMI turun ke level 47,4 di bulan Februari dari perhitungan akhir bulan Januari, 48,9. Ini menandakan kontraksi selama empat bulan beruntun dan merupakan level terendah sejak Agustus 2020.

Kekhawatiran bank sentral AS Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama berhasil membayangi optimisme atas pemulihan ekonomi China. Selain itu, peningkatan ketegangan geopolitik juga mencegah investor dari mengambil sikap yang lebih bullish.

Dari Eropa, perhitungan awal (preliminary) data Tingkat Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence) di zona Euro naik 1,7 poin menjadi minus 19 di bulan Februari. Ini adalah level tertinggi dalam setahun terakhir dan sejalan dengan ekspektasi pasar.

Membaiknya tingkat kepercayaan konsumen di dorong oleh ekspektasi bahwa laju kenaikan inflasi mulai melambat seiring dengan meredanya krisis energi akibat cuaca yang tidak ekstrim dan prospek zona Euro mampu menghindari resesi tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement