Selasa 21 Feb 2023 09:42 WIB

Joe Biden Umumkan Paket Bantuan Baru Senilai 500 Miliar Dolar untuk Ukraina

Dalam paket bantuan terbaru, Ukraina akan dipasok dengan lebih banyak rudal

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joe Biden berkunjung selama sekitar lima jam ke Kyiv, guna menegaskan kembali dukungan AS.
Foto: Ukrainian Presidential Press Off
Presiden Joe Biden berkunjung selama sekitar lima jam ke Kyiv, guna menegaskan kembali dukungan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 500 miliar dolar AS untuk Ukraina. Bantuan tersebut akan mencakup rudal untuk sistem Himars (high mobility artillery rocket system), sistem rudal anti-tank Javelin, dan lainnya.

“Bersama-sama (dengan sekutu), kami telah memberikan hampir 700 tank dan ribuan kendaraan lapis baja, 1.000 sistem artileri, lebih dari 2 juta putaran amunisi artileri, lebih dari 50 sistem roket peluncuran canggih, sistem anti-kapal dan pertahanan udara, semua untuk membela Ukraina. Dan itu tidak termasuk setengah miliar dolar yang kami umumkan hari ini dan besok,” kata Biden dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev, Senin (20/2/2023), dikutip laman kantor berita Ukraina, Ukrinform.

Baca Juga

Biden mengungkapkan, dalam paket bantuan terbaru, Ukraina akan dipasok dengan lebih banyak rudal, khususnya untuk sistem Himars dan anti-tank Javelin serta peralatan dan senjata militer. “Itu (paket bantuan) akan tiba kepada Anda,” ujar Biden.

Kendati demikian, dalam pidatonya Biden tak menyinggung tentang pengiriman jet tempur. Setelah mengamankan pasokan tank tempur, Ukraina diketahui mendorong Barat untuk memberi mereka jet tempur. Kiev menilai, keberadaan jet sangat vital untuk misi pencegatan dan menyerang posisi Rusia.

Meski tak menyinggung tentang bantuan jet tempur, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap menyambut kunjungan mendadak Biden dan delegasinya ke Kiev.

Zelensky mengungkapkan, dia dan Biden sempat melakukan pembicaraan berdua saja. Setelah itu, terdapat format diskusi yang diperpanjang. “Itu adalah percakapan yang benar-benar mendekatkan kemenangan bersama kita dalam perang ini. Kita bisa dan harus membuat tahun ini, 2023, tahun kemenangan,” ujar Zelensky dalam konferensi pers.

Dia mengatakan, Biden merupakan presiden AS pertama yang berkunjung ke Ukraina dalam 15 tahun terakhir. “Kunjungan presiden AS ke Ukraina ini, yang pertama selama 15 tahun, adalah kunjungan terpenting dalam seluruh sejarah hubungan Ukraina-AS,” ucap Zelensky.

Sementara itu, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengungkapkan, kunjungan Biden ke Kiev merupakan lawatan strategis. “Banyak masalah sedang diselesaikan, dan yang telah ditangguhkan akan dipercepat,” katanya.

Biden mengunjungi Ukraina saat perang Rusia-Ukraina akan memasuki peringatan tahun pertama, yakni pada 24 Februari mendatang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement