Tangani Banjir Solo Raya, BBWS Berharap Bangun Stasiun Pompa Baru
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana perkampungan yang tergenang banjir di Pucang Sawit, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/10/2022). Banjir tersebut disebabkan meluapnya air sungai Bengawan Solo karena hujan deras yang terjadi Jumat (21/10) sore hingga malam. | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hujan deras selama 10 jam pada Kamis (16/2/2023) di sejumlah lokasi di Solo Raya, telah mengakibatkan banjir. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Maryadi Utama, pun menjelaskan upaya penanganan banjir yang dilakukan.
"Dari Sungai Samin 400 m3, bendungan Gajahmungkur 280 m3, dan ada intensitas hujan dengan curah hujan rata-rata di atas 80 m3, yang tertinggi ada 280 m3. Durasi hujan selama 10 jam, mulai pukul 14.00-23.00 WIB," kata dia ketika dihubungi, Senin, (21/2/2023).
Maryadi menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR. Setidaknya ada 15 stasiun pompa dan empat mobil PAM yang dikerahkan selama dua hari kemarin.
"Karena curah hujan dan durasi lama kami masih kekurangan pemompaan. Kapasitas dan pengeluaran kami perhitungkan punya BBWS sekitar 22 ribu liter per detik dan kota 2.000 liter per detik. Ini terus kami pompa airnya, alhamdulilah Sabtu pagi mulai mengering semuanya," ujar dia.
Selain itu, disinggung upaya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo yang mengajukan tambahan pompa air dan belum terealisasi, ia mengungkapkan baru sebatas melakukan optimalisasi alat yang ada.
"Kami BBWS pada periode 2023, di masa permintaan terakhir ini hanya melakukan optimalisasi, pemeliharaan, operasi, dan rehabilitasi," katanya.
Dengan demikian, untuk sementara ini pihaknya hanya memelihara pompa-pompa yang ada. Adapun untuk pembangunan stasiun pompa baru, pihaknya masih menunggu arahan dari pusat. "Namun tetap kami terus upayakan," tegas dia.