REPUBLIKA.CO.ID, Bima Arya Minta Dinkukmdagin Tuntaskan Program Prioritas dan Tata Kota
BOGOR — Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meminta jajaran Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor agar bergerak cepat dalam menyelesaikan program prioritas. Khususnya dalam penataan di beberapa titik di Kota Bogor.
Dirinya memberikan ruang kepada jajaran Dinkukmdagin Kota Bogor untuk berkreasi dan berkolaborasi dalam menata sudut-sudut lain Kota Bogor. Sehingga bisa menjadi etalase bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Dinas ini adalah dinas yang banyak bersinggungan dengan program prioritas sehingga dibutuhkan gerak cepat dan tetap menjaga integritas. Semua harus tahu dan paham tantangan ke depan akan bagaimana dan dinas memiliki peran untuk mentransformasinya,” kata Bima Arya saat mengunjungi kantor Dinkukmdagin Kota Bogor di Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (20/2/2023).
Namun ia mengakui tidaklah mudah. Sebab, skenario dan konsepnya harus matang, koordinasinya harus rapi, bekerja keras melakukan pendataan bersama pihak-pihak terkait.
“Ini adalah pusat kota, hanya beberapa meter dari Istana (Bogor), jadi kita rapikan semua. Kalau berdasarkan tupoksi akan banyak sekali, tapi saya ingin semua memahami apa yang menjadi target dapat tuntas di bulan Desember 2023,” tegasnya.
Untuk penataan titik-titik yang dimaksud, di antaranya Pasar Bogor Suryakencana dan sekitarnya, Tepas Salapan Lawang Dasakreta, Pasar Devris, Katulampa dan lainnya.
Bima Arya menginginkan agar Dinkukmdagin Kota Bogor memastikan koordinasi bersama pihak lain berjalan lebih maksimal, sehingga diharapkan mampu mencapai target-target di 10 bulan terakhir.
Untuk penataan kawasan Pasar Devris, menjrhtnya tidak terlepas dari penataan kawasan stasiun Bogor berupa pembangunan sky bridge yang akan terkoneksi dengan kawasan Alun-alun Kota Bogor, jalur pedestrian depan kantor PLN, dan Jalan Merdeka. Sehibgga wajah di pusat kota akan lebih rapi.
Dia menyampaikan, saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Bogor berada di angka 5,65 di atas Jawa Barat (5,45) dan Nasional (5,21). Salah satu faktor penyebabnya adalah pertumbuhan kafe, restoran dan sejenisnya yang cepat sehingga buying power Kota Bogor mulai kuat karena ramainya kunjungan.
Melihat hal itu, Bima Arya menilai bisa menjadi masa depan dan nyawa kota Bogor. Khusus koperasi, capacity building menjadi langkah yang ditekankan Bima Arya dalam mendukung penataan para pelaku UMKM Kota Bogor
“Untuk izin selama sesuai dengan peruntukan kita dukung. Dinkukmdagin harus jadi motor untuk mendorongnya, tandem dengan Disparbud untuk mempromosikan semua. Sekarang saya keliling mempromosikan UMKM Kota Bogor, kita angkat UMKM Kota Bogor mulai dari kelas cungkring sampai yang kelasnya diatas,” ujarnya.