Selasa 21 Feb 2023 16:22 WIB

Mengapa Syaban Disebut Bulan Milik Rasulullah SAW?  

Syaban adalah bulan yang mempunyai sejumlah keutamaan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Infografis Amalan di Bulan Syaban. Syaban adalah bulan yang mempunyai sejumlah keutamaan
Foto: Republika.co.id
Infografis Amalan di Bulan Syaban. Syaban adalah bulan yang mempunyai sejumlah keutamaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Di antara keutamaan Syaban adalah, bulan ini menurut sejumlah riwayat, meski tergolong lemah, disebut sebagai bulan Nabi Muhammad SAW. 

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " رَجَبُ شَهْرُ اللَّهِ ، وَشَعْبَانُ شَهْرِي ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيي

Baca Juga

Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Rajab adalah bulan Allah, dan Syaban adalah bulanku, Ramadhan adalah bulan umatku.” (HR Al Ashbahani dan Ibnu Abi Al Fawaris)> 

Menurut As-sayyid Muhammad Alawy al-Maliki al-Hasani, Rasulullah SAW menisbatkan Syaban sebagai bulan beliau karena pada bulan inilah turun ayat yang berisi tentang perintah shalawat dan salam kepada Baginda Muhammad SAW. Yakni Surat Al Ahzab ayat 56: 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” 

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Imam Bukhari mengatakan, Abul Aliyah telah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan shalawat dari Allah SWT ialah pujian-Nya kepada Nabi Muhammad SAW di kalangan para malaikat, dan shalawat dari para malaikat ialah doa mereka untuknya. 

Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yusalluna ialah memberikan keberkahan. 

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan Imam Bukhari secara ta'liq (memakai komentar) yang bersumber dari keduanya (Abul Aliyah dan Ibnu Abbas). 

Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa shalawat dari Allah SWT ialah firman-Nya, "Mahasuci lagi Mahakudus, rahmat-Ku mendahului azab-Ku." 

Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah Allah SWT memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan Nabi-Nya di kalangan makhluk-Nya yang tertinggi (para malaikat), bahwa Dia memujinya di kalangan para malaikat yang terdekat dengan-Nya, dan bahwa para malaikat pun ikut bershalawat untuknya. 

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada penghuni alam bawah (bumi) untuk bershalawat dan bersalam untuk Nabi SAW. Dengan demikian, maka terhimpunkanlah baginya pujian dari kalangan penduduk alam atas dan alam bawah.   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement