Polisi Lacak Sumber Bahan Peledak Pembuatan Petasan Blitar
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Foto udara sejumlah rumah rusak berat dampak ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Akibat ledakan tersebut, sebanyak 25 rumah warga rusak berat, 4 orang warga tewas dilokasi, dan 11 orang luka-luka, hingga kini polisi masih melakukan penyidikan dengan menerjunkan gegana Brimob Polri dilokasi. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota | Foto: Antara/Irfan Anshori
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aparat kepolisian masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ledakan petasan yang menewaskan empat orang di Dusun Tegalrejo Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Termasuk mencari sumber bahan peledak yang diperoleh pembuat petasan tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman terhadap peristiwa (ledakan petasan) yang semalam ya. Kami pastikan lagi nanti korbannya, kemudian pelakunya, termasuk sumber-sumber bahan-bahan yang digunakan," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto.
Ia menegaskan, pihaknya memberi perhatian serius terhadap kasus ledakan petasan di Dusun Tegalrejo Desa Karangbendo. Tak hanya itu, belajar dari peristiwa ini, polisi tak akan segan menindak penjual petasan yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat, terutama jelang Ramadhan.
"Ya kita akan lakukan itu (tindakan tegas terhadap pedagang petasan), apalagi menjelang bulan puasa dan Lebaran nanti," kata Toni.
Ledakan petasan terjadi di Dusun Tegalrejo Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Ahad (19/2) malam. Peristiwa nahas tersebut menewaskan empat orang yang berasal dari satu keluarga.
Korban pertama adalah Darman (65) yang merupakan pemilik rumah yang menjadi pusat terjadinya ledakan petasan. Mayat Darman ditemukan dalam kondisi utuh.
Sedangkan untuk potongan tubuh teridentifikasi milik Aripin dan Widodo yang merupakan anak dari Darman, dan milik Wawa yang merupakan keponakannya.