REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Konstantinopel ditaklukkan pada akhir Mei 1453 oleh Sultan Ottoman Mehmed II. Sebagai pengakuan atas kemenangannya, penguasa berusia 21 tahun itu kemudian dikenal sebagai Mehmed Sang Penakluk.
Penaklukan itu mengakhiri Kekaisaran Bizantium (Kekaisaran Romawi Timur) yang berusia 1.058 tahun, dan mengakhiri Abad Pertengahan.
Kemudian menjadikan Istanbul sebagai ibu kota baru Kekaisaran Ottoman yang membanggakan.
Dilansir dari laman 5Pillars, pada Selasa (21/2/2023) pada abad ke-15 Konstantinopel adalah salah satu kota terpenting di dunia, melewati Eropa, dan Asia, serta vital bagi perdagangan dunia.
Ottoman telah menaklukkan wilayah Eropa dan Asia yang signifikan. Akan tetapi perlu menaklukkan Konstantinopel untuk menghilangkan penghalang yang mengganggu di belakang mereka dan mendorong lebih jauh ke Eropa.
Kota itu juga menawarkan perlindungan kepada para penantang kepemimpinan Utsmaniyah, terutama kerabat penguasa Utsmaniyah yang tidak puas. Bahkan, banyak dari mereka yang melancarkan serangan dari sana.
Konstantinopel juga terkenal sebagai tempat kekayaan besar dengan banyak peluang untuk barang rampasan. Orang-orang Kristen juga terpecah di antara mereka sendiri sehingga tidak ada bantuan yang datang dari Eropa sampai semuanya terlambat.
Kemudian Tentara Bizantium berjumlah sekitar 8.000 orang sedangkan Mehmed memimpin pasukan yang jauh lebih besar sekitar 60 ribu orang.
Kemajuan teknologi juga mengubah keseimbangan kekuatan, kanon. Seorang pembuat meriam Hungaria memasok Utsmani dengan 'supergun' untuk menyerang tembok kota yang diseret 140 mil dari Edirne ke Konstantinopel. Itu bisa menembakkan meriam lebih dari satu mil dan membuat suara yang mengerikan.
Tetapi Mehmed juga mengerti bahwa untuk merebut Konstantinopel dia harus mengelilingi kota dari laut ataupun dari darat. Jadi dia mengumpulkan armada pemblokiran sekitar 140 kapal.
Jadi pada pekan ketiga dari tujuh pekan pengepungan, Mehmed hanya memerintahkan armadanya untuk diangkat dan dibawa ke darat serta dijatuhkan kembali ke air di belakang perisai pertahanan. Sekarang dia bisa menyerang dari darat dan laut.
Di sisi darat, kerugian Utsmaniyah sangat berat karena tembok-tembok gagal untuk menyerah. Tetapi ketika selama beberapa pekan berlalu, supergun mulai mengerahkan korbannya dan setelah tujuh pekan serangan terakhir disiapkan.
Penabuh genderang dan peniup terompet, serta supergun yang meledak, menciptakan suara yang akan menandai serangan terakhir pada 29 Mei 1453. Gelombang demi gelombang pasukan sultan menyerang tembok yang telah dilunakkan oleh supergun. Tembok akhirnya dilanggar dan Konstantinus serta ribuan tentara Kristen terbunuh.
Sementara itu, Hagia Sophia pada waktu itu adalah bangunan terbesar di dunia, kemegahan Susunan Kristen dan kedudukan Gereja Ortodoks Timur.
Dan salah satu tindakan pertama Mehmed adalah memerintahkan agar itu diubah menjadi masjid, meskipun dia membiarkan gereja lain tidak tersentuh.
Kekaisaran Romawi akhirnya berakhir setelah 1.500 tahun sejarah. Itu adalah pukulan militer dan psikologis yang sangat besar bagi dunia Kristen.
Adapun Ottoman, mereka sekarang memiliki ibu kota di persimpangan dua benua, dari mana mereka dapat mengkonsolidasikan dan terus menyebarkan domain mereka.
Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW
Dan Mehmed II akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pahlawan besar Islam, mengamankan pemerintahan Muslim dan memperluasnya selama berabad-abad.
Pada 569 yang lalu nubuat Nabi Muhammad SAW terpenuhi, Konstantinopel (Istanbul modern) ditaklukkan kaum Muslim. Rasulullah SAW dilaporkan telah mengatakan:
Dari Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi, dia berkata: Bapakku telah menceritakan kepadaku: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
لَتُفتَحنَّ القُسطنطينيةُ ولنِعمَ الأميرُ أميرُها ولنعم الجيشُ ذلك الجيشُ
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu.“ (HR Ahmad)