REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Pendiri sekaligus salah satu pemilik Fenway Sports Group (FSG), John W Henry, menegaskan FSG tidak memiliki rencana melepas sepenuhnya kepemilikan Liverpool. Namun, Henry tidak menampik soal rencana FSG untuk mencari investor baru buat klub asal Merseyside tersebut.
FSG diketahui mengambil alih kepemilikan Liverpool pada 2010 silam. Saat itu, salah satu perusahaan investasi di bidang olahraga asal Amerika Serikat itu mengakuisisi saham duet pengusaha asal Amerika Serikat, George Gillet dan Tom Hicks, dengan nilai mencapai 300 juta poundsterling.
Setelah lebih dari satu dekade memegang kendali Liverpool, FSG disebut-sebut tengah berencana untuk mencari investor baru buat runner-up Liga Primer Inggris musim lalu. Bahkan, dalam laporan yang mulai mencuat pada November silam tersebut, FSG siap melepas kepemilikan Liverpool.
Rumor penjualan Liverpool oleh FSG itu pun terus bergulir. Henry mengaku terus memantau dan mengikuti semua kabar yang beredar soal rencana tersebut. Namun, dari semua rumor yang beredar, tidak ada satu pun yang benar-benar berisi fakta.
"Saya tahu, ada berbagai pembicaraan soal penjualan LFC (Liverpool). Namun, saya ingin memberikan fakta. Kami tengah memformalkan proses yang terjadi. Apakah kami akan berada di Inggris selamanya? Tidak. Apakah kami ingin menjual klub ini? Tidak. Apakah kami tengah berbicara dengan investor baru soal LFC? Ya. Apakah sesuatu akan terjadi? Sepertinya begitu, tapi bukan penjualan klub,'' kata Henry kepada Boston Sports Journal, Selasa (21/2/2023).
Sebelumnya, pada 2021 silam, FSG disebut-sebut telah menerima penawaran dari firma investasi, RedBird Capital Partners, terkait kemungkinan melepas sebagian kecil saham Liverpool. Kabarnya, FSG mendapatkan kucuran dana investasi sebesar 533 juta poundsterling dari firma investasi tersebut.
Kabar soal peralihan kepemilikan klub-klub di pentas Liga Primer Inggris memang terus bergulir dalam beberapa bulan terakhir. Selain rumor Liverpool, Manchester United siap dilepas oleh sang pemilik, Keluarga Glazer. Pengusaha asal Inggris, Sir James Rattclife, dan Emir Qatar, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, telah secara terbuka menyatakan keinginan untuk mengambil alih kepemilikan United.