REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar Lutfie Natsir, mengatakan, Qatar tertarik dengan potensi kopi asal Sulawesi Selatan yang memiliki cita rasa enak serta keunggulan lainnya. Dalam keterangannya di Makassar, Selasa (21/2/2023), Lutfie mengatakan, negara timur tengah itu bahkan siap melakukan pendampingan kepada para petani kopi Sulsel agar kualitas kopinya semakin tinggi dan layak diekspor ke negara tersebut ke depan.
"Kami sempat bincang-bincang dengan importir (waktu ekspor cengkih), sementara lagi merintis dan rencana mengundang para investor mereka ke Sulsel untuk melakukan pendampingan dan penelitian budidaya kopi yang baik," ujarnya.
Mengenai daerah mana yang akan fokus pengembangan budidaya kopi, Ia mengaku masih penjajakan untuk wilayah atau Kabupaten Bantaeng atau Gowa. Ia menjelaskan, kualitas kopi di daerah tersebut cukup baik. Apalagi di sana banyak petani kopi yang terus fokus meningkatkan produksi.
"Selain cengkih, negara timur tengah juga tertarik dengan kopi asal Sulsel. Agar bisa menembus pasar ekspor timur tengah, salah satunya akan mengajak investornya untuk mau budidaya kopi, yang rencananya dilakukan di Gowa dan Bantaeng" jelas Lutfi.
Sebelumnya, BBKP Makassar Kementerian Pertanian telah melepas ekspor cengkih sebanyak 32 ton yang diproduksi petani Sulawesi Selatan ke pasar Timur Tengah, 11 Februari 2023. "Yang diekspor ke timur tengah itu sebanyak 32 ton dan ini memenuhi syarat untuk dilalulintaskan sehingga ekspor bisa terlaksana," ujar Lutfie
Lutfie Natsir mengatakan negara tujuan ekspor pasar Timur Tengah ini yakni Qatar sebanyak 12 ton dengan nilai Rp896 juta dan Libya sebanyak 10 ton senilai Rp1,006 miliar.