REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Litbang Kompas dalam rilis terbaru mengungkapkan kenaikan elektabilitas Partai NasDem pascadeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024. Nasdem naik tiga persen.
"Elektabilitas NasDem sebesar 7,3 persen atau naik 3 persen dari survei sebelumnya diangka 4,3 persen," kata tim Litbang Kompas dikutip di Jakarta, Selasa.
Peningkatan itu terjadi setelah NasDem mendeklarasikan dukungan dan mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres 2024.
Selain kenaikan elektabilitas NasDem, dua partai lain yang mengusung Anies mengalami penurunan elektabilitas yakni Demokrat dan PKS.
Demokrat memperoleh elektabiltas 8,7 persen. Jumlah itu turun 5,3 persen dari 14 persen pada survei sebelumnya. Kemudian PKS dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen.
Survei Litbang Kompas juga mencatat elektabilitas PDI Perjuangan berada di angka 22,9 persen. Elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu meningkat 1,8 persen dibandingkan survei yang sama pada Oktober 2022.
Kemudian Partai Gerindra memperoleh elektabilitas 14,3 persen. Angka itu menurun 1,9 persen saat jajak pendapat Oktober 2022, yaitu sebesar 16,2 persen.
Selanjutnya ada Partai Golkar memiliki elektabilitas 9 persen, naik 1,9 persen dibandingkan survei sebelumnya yaitu 7,9 persen.
Adapun survei berlangsung 25 Januari hingga 4 Februari 2023, dengan melibatkan 1.202 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Sampel dipilih secara acak dengan metode sistematis bertingkat, dan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Menggunakan metode tersebut, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error kurang lebih 2,83 persen. Adapun elektabilitas parpol berdasar hasil survei Litbang Kompas yakni PDIP 22,9 persen, Gerindra 14,3 persen, Golkar 9 persen, Demokrat 8,7 persen, NasDem 7,3 persen.
Selanjutnya, PKB 6,1 persen, PKS 4,8 persen, Perindo 4,1 persen, PPP 2,3 persen, PAN 1,6 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,5 persen, PSI 0,5 persen. Sementara responden memilih partai lainnya 0,5 persen dan tidak tidak tahu/rahasia 16,8 persen.