Puntung Rokok Diduga Jadi Pemicu Ledakan Petasan Blitar
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara sejumlah rumah rusak berat dampak ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Akibat ledakan tersebut, sebanyak 25 rumah warga rusak berat, 4 orang warga tewas dilokasi, dan 11 orang luka-luka, hingga kini polisi masih melakukan penyidikan dengan menerjunkan gegana Brimob Polri dilokasi. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota | Foto: Antara/Irfan Anshori
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo mengungkapkan, pihaknya menemukan puntung rokok di lokasi ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Meskipun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah puntung rokok tersebut benar-benar menjadi pemicu ledakan tersebut.
"Memang kita temukan puntung rokok di TKP. Namun kita masih identifikasi secara DNA, apakah betul rokok itu dari korban. Kami mohon waktu, dan mudah-mudahan dapat kami berikan hasilnya," ujarnya, Selasa (21/2).
Sodiq menjelaskan, puntung rokok tersebut berpotensi menjadi pemicu terjadinya ledakan, jika berdasarkan hasil pemeriksaan, puntung tersebut benar-benar bekas korban. "Potensi. Masih kita pastikan. Karena memang kita gak tahu. Apakah memang betul itu rokoknya korban atau bukan. Nanti kita tes DNA," ujarnya.
Sodiq mengungkapkan, saat melakukan olah TKP pihaknya juga menemukan kreter atau pusat ledakan yang diameternya sekitar 2,1 meter, dengan kedalaman sekitar 5,8 sentimeter, yang lokasinya berada di dapur. Artinya, lanjut dia, kreter tersebut yang membuat ledakan cukup besar.
"Kita belum bisa memastikan, tapi kalau dari BB yang kita temukan, ada tiga panci yang ukuran sekitar 5 kilogram, kemudian ada wajan segitu juga (ukurannya), kira kira isiannya antara 15-20 kilogram bahan peledaknya. Tapi ini masih prediksi ya, karena kita gak tahu pastinya. Karena semuanya sudah terbakar semua," kata Sodiq.