Selasa 21 Feb 2023 21:33 WIB

Meski Sudah Mahir, Mengapa Anak tak Boleh Kendarai Motor Sendiri?

Sebagian anak ada yang dibiarkan mengendarai motor sendiri oleh orang tuanya.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Meskipun masih di bawah umur, namun banyak dijumpai anak-anak yang nekat mengendarai kendaran bermotor di jalan raya akibat kurangnya pengawasan orang tua serta penegakan hukum yang berlaku.
Foto: Republika/Prayogi
Meskipun masih di bawah umur, namun banyak dijumpai anak-anak yang nekat mengendarai kendaran bermotor di jalan raya akibat kurangnya pengawasan orang tua serta penegakan hukum yang berlaku.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak memang bisa saja cukup mahir mengendarai sepeda motor meski belum memasuki usia 17 tahun. Meski begitu, orang tua sebaiknya tak mengizinkan mereka untuk mengendarai sepeda motor sendiri.

"Pada prinsipnya, orang bisa naik motor itu belum tentu kompeten," jelas praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon.

Baca Juga

Sony mengatakan seorang pengendara bisa dikatakan kompeten bila memenuhi unsur hard skills dan soft skills. Hard skills merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan mengemudi dan mengontrol kendaraan.

"Banyak sekali pengendara di Indonesia fokusnya kepada hard skills, termasuk uji SIM (Surat Izin Mengemudi) yang dilakukan teman-teman kepolisian," kata Sony.

Padahal, hard skills ini juga perlu diimbangi dengan soft skills. Menurut Sony, soft skills ini berkaitan dengan pemahaman menegnai keselamatan berkendara. Kemahiran inilah yang masih belum begitu dimiliki oleh anak-anak di bawah umur 17 tahun.

"Kadang-kadang, (anak) emosinya nggak stabil, kemudian mudah terprovokasi, dan banyak hal yang membahayakan di jalan raya," ujar Sony.

Terkadang, anak juga masih belum bisa begitu berempati ketika mengendarai motor dan mudah terdistraksi. Tak jarang, mereka menjadikan jalanan layaknya sirkuit dan melakukan kebut-kebutan tanpa memikirkan keselamatan diri dan orang lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement