Selasa 21 Feb 2023 21:41 WIB

Adab Agar Mendapatkan Ilmu yang Bermanfaat

Jangan meremehkan suatu bidang ilmu pengetahuan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Adab Agar Mendapatkan Ilmu yang Bermanfaat. Foto:  Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Adab Agar Mendapatkan Ilmu yang Bermanfaat. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Para ulama mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang mendahulukan adab dibanding ilmu. Maka untuk mendapatkan ilmu yang dapat bermanfaat, sudah sepatutnya umat Islam mengikuti anjuran dari para ulama.

Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al Mawardiy dalam kitab Adabi Ad-Dunya wa Ad-Din menjelaskan beberapa cara agar seorang Muslim dapat meraih ilmu yang bermanfaat dan barokah.

Baca Juga

Pertama, buang jauh akhlak tercela. Hiasi diri dengan akhlak mulia dan sucikan jiwa dari segala hal yang mendekati perbuatan dosa.

Kedua, jangan dalam-dalam berkecimpung di tengah urusan harta dunia. Terlebih jika dalam menuntut ilmu agama Islam yang tujuannya bukan karena keikhlasan, namun karena berniat mencari harta dunia.

Adapun ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari akal pikiran itu ada dua, yakni pengetahuan agama dan pengetahuan harta dunia. Keduanya ibarat jalan raya yang membentang ke arah timur yang satunya ke arah barat. Maka bisakah berjalan ke timur sampai ke barat, berjalan ke barat sampai di timur atau sekali berjalan sampai di timur juga di barat? Pada umumnya tidak bisa.

Namun jika berjalan ke barat sebagai sarana untuk mendapatkan yang di timur atau sebaliknya, mungkin juga bisa ditempuh. Allah berfirman dalam Surah Al Ahzab ayat 4, “Maa ja'alallahu lirajulin min qalbaini fi jaufihi,”. Yang artinya, “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya,”.

Ketiga, buang jauh-jauh rasa ‘sudah pandai dan lebih mengetahui' daripada guru. Allah berfirman, “Inna fi dzalika lidzikra liman kaana lahu qalbun aw alqa as-sam'a wa huwa syahidun,”. Yang artinya, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia meyakininya,”.

Keempat, jangan meremehkan suatu bidang ilmu pengetahuan. Sebab ilmu itu sangat saling terkait, bersambung dan menjelaskan.

Kelima, urutkan ketertiban belajar. Yang terpenting di awal adalah, setelah bisa langkah pertama, maka disambung dengan langkah kedua. Jangan serta-merta seluruh pengetahuan ditelan sekaligus.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 121, “Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepada mereka, sedang mereka membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya, mereka itulah yang beriman kepadanya,”.

Keenam, menuntut ilmu untuk dapat hidup di dunia dengan diri sempurna yang berbudi utama. Sedangkan di akhirat mendapat ridha Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al Mujadalah ayat 11, “Yarfa'illahulladzina aamanu minkum walladzina uutul-ilma darajaat,”. Yang artinya, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang dianugerahi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat,”.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement