REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Departemen Keuangan Dubai menyatakan telah menebus sukuk senilai 750 juta dolar AS. Surat utang syariah tersebut diterbitkan pada Januari 2013.
Debt Management Office (DMO) Pemerintah Dubai juga akan melunasi sukuk senilai 300 juta dolar AS melalui skema early redemption atau bayar lebih cepat. Penebusan itu dilakukan empat tahun lebih cepat dari jatuh temponya yakni pada November 2026 seperti dikutip dari Zawya, Selasa (21/2/2023).
"Kinerja kuat penerimaan negara dalam tahun fiskal 2022, yang berasal dari pertumbuhan ekonomi kerajaan, telah membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan utang negara," ungkap CEO DMO Rashid Al Falasi.
DMO adalah lembaga yang dibentuk pada Mei tahun lalu oleh Pemerintah Dubai. Hal itu untuk mengelola kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan portofolio utang negara. Selain itu, DMO juta bertugas merancang target strategis dan kebijakan-kebijakan.