REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Puluhan perusahaan di Inggris akan menerapkan empat hari kerja dalam sepekan bagi para pegawainya. Keputusan itu diambil setelah mereka melakukan uji coba selama enam bulan pada tahun lalu. Ternyata hasilnya produktivitas tetap terjaga.
Karyawan di 61 perusahaan di seluruh Inggris bekerja rata-rata 34 jam selama empat hari antara Juni dan Desember 2022. Sistem diterapkan tanpa mengurangi gaji para pegawai. Dari total perusahaan yang melakukan uji coba tersebut, 56 di antaranya memutuskan untuk tetap memberlakukan sistem kerja demikian. Bahkan 18 perusahaan di antaranya memilih untuk membuat permanen peraturan kerja selama empat hari sepekan.
Laporan mengenai uji coba itu diterbitkan Autonomy, sebuah organisasi penelitian berbasis di Inggris bekerja sama dengan kelompok 4 Day Week Global yang berbasis di Selandia Baru. Menurut Autonomy, uji coba penerapan waktu kerja empat hari dalam sepekan oleh puluhan perusahaan di Inggris merupakan yang terbesar di dunia saat ini.
Perusahaan-perusahaan di Inggris yang terlibat dalam uji coba penerapan empat hari kerja dalam sepekan bergerak di berbagai sektor. Perusahaan dari pemasaran dan periklanan, layanan profesional, serta sektor amal paling banyak terwakili dalam uji coba tersebut. Sekitar 66 persen dari mereka yang berpartisipasi memiliki 25 karyawan atau kurang. Sementara 22 persen lainnya memiliki 50 staf atau lebih.
Masa kerja empat hari sepekan diterapkan secara variatif. Beberapa staf memperoleh libur tambahan pada Rabu. Sementara yang lain memiliki kebijakan libur akhir pekan selama tiga hari.
Sebagian besar perusahaan tersebut mengatakan, meski menerapkan masa kerja empat hari sepekan, produktivitas tetap terjaga. “Ini adalah momen terobosan besar untuk pergerakan menuju empat hari kerja sepekan. Hasil luar biasa ini menunjukkan bahwa empat hari seminggu tanpa kehilangan gaji benar-benar berhasil.,” kata Direktur 4 Day Week Campaign Joe Ryle dalam sebuah pernyataan, Selasa (21/2/2023).
Seorang pendiri pabrik pembuatan bir yang terlibat dalam uji coba penerapan waktu kerja empat hari sepekan di Inggris mengatakan, uji coba tersebut mendorong produktivitas lebih besar dalam waktu lebih singkat. “Kami ingin lebih sibuk, tidak terlalu stres,” katanya.
Sejumlah karyawan yang disurvei mengungkapkan, hari libur ekstra lebih penting daripada kenaikan gaji apa pun. Sementara sebanyak 15 persen responden mengatakan tidak ada jumlah uang yang akan mendorong mereka kembali ke lima hari sepekan.