Rabu 22 Feb 2023 20:49 WIB

1 dari 5 Anak Muda Menderita Gangguan Makan, Pahami 3 Ciri Utamanya

Gangguan makan adalah salah satu masalah mental yang paling mengancam jiwa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Satu dari lima anak muda menderita gangguan makan. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Satu dari lima anak muda menderita gangguan makan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti di Spanyol menemukan, satu dari lima anak muda (22 persen) menderita gangguan makan. Sekitar tiga dari 10 anak perempuan memiliki gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, dan satu dari enam anak laki-laki menderita salah satu bentuk kondisi tersebut.

Tim peneliti menganalisis data kesehatan 63 ribu anak berusia antara tujuh hingga 18 tahun dari 16 negara. Penulis utama, dr Jose Francisco Lopez-Gill dari University of Castilla-La Mancha di Spanyol, mengatakan temuan ini memprihatinkan dan menyoroti perlunya strategi pencegahan.

Baca Juga

"Memang, gangguan makan adalah salah satu masalah mental yang paling mengancam jiwa. Orang dengan kondisi ini meninggal 10 hingga 20 tahun lebih muda dari populasi umum," ujar ahli tersebut seperti dilansir The Sun, Rabu (22/2/2023).

Gangguan makan datang dalam berbagai bentuk dan diperkirakan sekitar 1,25 juta orang Inggris mengalaminya. Para ahli sebelumnya mengatakan, pandemi dapat memperdalam krisis gangguan makan.

Berbagai konten media sosial juga berpengaruh karena sering kali mempromosikan citra tubuh yang sulit dicapai. Itu pada akhirnya berkontribusi pada meningkatnya ketidakpuasan tubuh di kalangan anak muda yang bahkan tidak kelebihan berat badan.

Dr Jose mengatakan, gangguan makan pada masa kanak-kanak atau remaja dapat memprediksi hasil yang terkait dengan gangguan makan pada masa dewasa awal. "Untuk alasan ini, proporsi yang tinggi yang ditemukan ini mengkhawatirkan dan membutuhkan tindakan segera untuk mencoba mengatasi situasi ini," kata dia.

Lead Psychological Therapist di Inggris, dr Joanna Silver, mengungkap tiga tanda mengejutkan dari anak yang mungkin mengalami gangguan makan. Berikut gejala tersebut yang harus diketahui oleh semua orang tua:

1. Anak mengaku makan siang banyak 

Dr Joanna mengatakan, anak-anak dan remaja mungkin beralasan untuk makan lebih sedikit atau menghindarinya dengan mengatakan kepada orang tua bahwa mereka makan siang yang banyak, atau makan di luar, padahal tidak.

2. Bertanya akan pergi makan di mana

Menurut dr Joanna, kadang anak-anak melakukan hal ini agar mereka dapat melihat menu terlebih dahulu dan mencari tahu makanan apa yang memiliki kalori paling sedikit.

3. Perubahan perilaku secara umum

Anak-anak mungkin terlihat lebih tenang dan tidak banyak bicara secara umum, dan menjadi lebih pendiam atau tertutup. Isolasi diri memiliki tujuan untuk menjaga agar gangguan makan tidak menjadi tidak tertantang.

Dr Joanna mengatakan, seseorang dengan gangguan makan dapat menjadi semakin cemas, tertekan, atau memiliki suasana hati yang berubah dengan cepat. "Mereka mungkin menjadi marah atau agresif sebagai cara untuk mempertahankan gangguan makan dari tantangan," ujarnya.

Ada juga gejala umum lainnya yang harus diwaspadai, termasuk berolahraga secara kompulsif atau berlebihan; perilaku yang tidak biasa ketika makan misalnya bersikeras menggunakan alat makan tertentu, memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Gejala lainnya juga adalah anak bisa tiba-tiba tertarik untuk memasak, tetapi menolak untuk makan apa yang telah mereka masak; Mereka ingin makan sendirian atau secara sembunyi-sembunyi; mengenakan pakaian yang longgar; hingga muntah setelah makan, atau pergi ke toilet segera setelah makan

Lantas bagaimana membantu anak dengan gangguan makan? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan merujuk pada saran National Health Services di Inggris (NHS).

1. Belajar sebanyak mungkin tentang gangguan makan, sehingga Anda memahami apa yang dihadapi.

2. Selalu katakan kepada buah hati bahwa Anda mencintai mereka dan akan selalu ada untuk mereka.

3. Yakinkan mereka bahwa berkonsultasi ke profesional sangat penting.

4. Sarankan kegiatan yang bisa mereka lakukan dan tidak melibatkan makanan, seperti hobi dan menghabiskan waktu bersama teman.

5. Jadilah teladan yang baik dengan makan makanan yang seimbang dan berolahraga secara teratur. Cobalah untuk membangun kepercayaan diri mereka, misalnya dengan memberi pujian karena bijaksana atau ucapkan selamat atas sesuatu yang telah mereka lakukan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement