Rabu 22 Feb 2023 20:53 WIB

13 Ribu Ton Beras Sudah Banjiri Pasar Cipinang

Saat ini di harga beras sudah Rp 10.125 per kg, turun dari Rp 10.375 per kg.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menunjukan beras saat melakukan peninjauan di Gudang Beras Food Station, Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Perum Bulog memastikan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau Operasi Pasar berjalan lancar sesuai ketentuan dana tidak ada penyimpangan. Sejak awal tahun Perum Bulog sudah menyediakan 209.000 ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menunjukan beras saat melakukan peninjauan di Gudang Beras Food Station, Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Perum Bulog memastikan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau Operasi Pasar berjalan lancar sesuai ketentuan dana tidak ada penyimpangan. Sejak awal tahun Perum Bulog sudah menyediakan 209.000 ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food Stasion Tjipinang Jaya, pengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencatat sebanyak 13 ribu ton beras Bulog telah didistribusikan ke pasar induk sejak Januari untuk kebutuhan stabilisasi harga di tengah tren kenaikan yang masih berlangsung.

Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo, menyampaikan, hingga saat ini distribusi beras Bulog masih terus berjalan. Adapun beras-beras tersebut didistribusikan melalui para pedagang PIBC. Selain itu, Bulog juga ikut menyalurkan beras ke sejumlah pedagang demi mempercepat pendistribusian.

Baca Juga

Soal harga, ia menuturkan rata-rata harga beras jenis medium sudah mulai mengalami penurunan. "Saat ini di harga Rp 10.125 per kilogram di mana tiga minggu lalu harga mencapai Rp 10.375 per kg, artinya terjadi penurunan 2,5 persen," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (22/2/2023).

Lebih lanjut, pihaknya bersama Satgas Pangan juga turut melakukan peninjauan lapangan. Diakui terkadang terjadi kekosongan beras Bulog sesaat. Itu lantaran kurangnya pasokan beras dari daerah. Alhasil, masyarakat banyak membeli beras operasi pasar yang itu disuplai oleh Bulog.

Mengutip statistik data PIBC, total pasokan beras di pasar induk perlahan naik menjadi 17,2 ribu ton dari awal bulan ini sempat menyentuh 12 ribu ton. Meski demikian, jumlah stok itu masih jauh dari batas aman yang ditargetkan sebanyak 30 ribu ton.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 persen beras berasal dari Bulog, diikuti Jawa Tengah 15,81 persen dan Karawang 10,8 persen. Sementara pendistribusian dari PIB terbanyak ke Jakarta sebanyak 53,51 persen diikuti Bekasi 15,6 persen dan luar Jawa 12,3 persen

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement