REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food Stasion Tjipinang Jaya, pengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencatat sebanyak 13 ribu ton beras Bulog telah didistribusikan ke pasar induk sejak Januari untuk kebutuhan stabilisasi harga di tengah tren kenaikan yang masih berlangsung.
Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo, menyampaikan, hingga saat ini distribusi beras Bulog masih terus berjalan. Adapun beras-beras tersebut didistribusikan melalui para pedagang PIBC. Selain itu, Bulog juga ikut menyalurkan beras ke sejumlah pedagang demi mempercepat pendistribusian.
Soal harga, ia menuturkan rata-rata harga beras jenis medium sudah mulai mengalami penurunan. "Saat ini di harga Rp 10.125 per kilogram di mana tiga minggu lalu harga mencapai Rp 10.375 per kg, artinya terjadi penurunan 2,5 persen," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (22/2/2023).
Lebih lanjut, pihaknya bersama Satgas Pangan juga turut melakukan peninjauan lapangan. Diakui terkadang terjadi kekosongan beras Bulog sesaat. Itu lantaran kurangnya pasokan beras dari daerah. Alhasil, masyarakat banyak membeli beras operasi pasar yang itu disuplai oleh Bulog.
Mengutip statistik data PIBC, total pasokan beras di pasar induk perlahan naik menjadi 17,2 ribu ton dari awal bulan ini sempat menyentuh 12 ribu ton. Meski demikian, jumlah stok itu masih jauh dari batas aman yang ditargetkan sebanyak 30 ribu ton.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 persen beras berasal dari Bulog, diikuti Jawa Tengah 15,81 persen dan Karawang 10,8 persen. Sementara pendistribusian dari PIB terbanyak ke Jakarta sebanyak 53,51 persen diikuti Bekasi 15,6 persen dan luar Jawa 12,3 persen