Rabu 22 Feb 2023 22:34 WIB

75 ton Bantuan Indonesia untuk Penyintas Gempa Suriah Tiba di Damaskus

Bantuan tersebut bentuk empati Indonesia terhadap korban gempa Suriah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
 Khalil al-Sawadi menggendong Afraa, bayi perempuan yang lahir di bawah reruntuhan akibat gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki, di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Senin (20/2/2023). Afraa meninggalkan rumah sakit dan telah pergi ke rumah barunya bersama keluarga bibi dari pihak ayah.
Foto: AP Photo/Ghaith Alsayed
Khalil al-Sawadi menggendong Afraa, bayi perempuan yang lahir di bawah reruntuhan akibat gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki, di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Senin (20/2/2023). Afraa meninggalkan rumah sakit dan telah pergi ke rumah barunya bersama keluarga bibi dari pihak ayah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dua pesawat Indonesia telah tiba di Bandara Internasional Damaskus pada Rabu (22/2/2023) waktu setempat. Pesawat ini membawa tim delegasi pemerintah RI, tim bantuan, dan berbagai bantuan untuk warga Suriah yang terdampak gempa.

Asisten Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bidang koordinasi pembangunan daerah dan penanggulangan bencana, Sudirman, menyampaikan, tim bantuan ini terdiri dari para ahli dalam menghadapi bencana.

Baca Juga

"Dua pesawat tersebut memuat 75 ton bantuan untuk korban gempa," kata Sudirman, seperti dilansir di laman Sana, Rabu (22/2/2023). Dia menambahkan, Indonesia akan memberikan berbagai bantuan yang memungkinkan bagi para penyintas gempa di Suriah.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Damaskus, Wajid Fawzi, mengatakan bantuan ini merupakan wujud solidaritas Indonesia terhadap Suriah dan kuatnya hubungan yang mengikat kedua negara.

Terkait hal tersebut, Duta Besar Suriah untuk Indonesia, Abdulmonem Annan menuturkan, kegiatan kemanusiaan ini akan memberikan memori yang cukup kuat dalam ingatan dunia. Apalagi saat ini dunia digital telah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua orang dapat mengikuti segala kejadian yang terjadi di dunia.

"Begitu mereka melihat bantuan kemanusiaan ini dikirim ke Suriah oleh Presiden Indonesia, hal tersebut akan meninggalkan dampak yang cukup lama dalam ingatan mereka karena negara-negara berkumpul bersama di saat adanya bencana dan kesulitan," ucapnya, dalam siaran pers Istana, Selasa (21/2/2023).

Abdulmonem menyadari, ini pertama kali bagi dirinya melihat Presiden RI Joko Widodo dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi memberikan dukungan langsung pada saat terjadi bencana. Menurutnya, itu menunjukkan bahwa dunia mulai dari negara, pemimpin negara, hingga masyarakat di dunia memberikan perhatian terhadap bencana yang terjadi di Suriah.

"Ini menunjukkan kepada masyarakat di Suriah bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi bencana ini. Mereka mendapatkan dukungan dari saudara mereka dari Indonesia atau negara lainnya yang terletak sangat jauh secara geografi," kata Abdulmonem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement