Legislator: Informasi Hilangnya Dosen UII Perlu Didalami
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid (kedua dari kanan) bersama Ahmad Munasir Rafie Pratama (kiri) yang keberadaannya hilang. | Foto: Dok UII
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, ikut mengomentari soal dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), yang hingga saat ini belum kembali ke Indonesia usai mengikuti kegiatan bersama rombongan UII di Norwegia. Menurutnya persoalan ini harus dilihat secara teliti mengingat keterbatasan informasi yang ada saat ini.
"Soal ini, memang menarik, namun perlu diteliti masalahnya. Karena keterbatasan informasi yang ada, kita semua tidak bisa menilai keadaan yang sebenarnya, apakah masalahnya hanya miskomunikasi antara yang bersangkutan dengan keluarga dan UII atau ada persoalan yang lebih serius," kata Sukamta kepada Republika, Rabu (23/2/2023).
Untuk itu, politikus PKS tersebut menilai info mengenai hilangnya Rafie perlu didalami. Apalagi Rafie sudah diketahui beberapa kali ke Amerika Serikat.
"Apakah yang bersangkutan ketika akan ke AS betul-betul diam-diam dan tidak memberitahu siapa pun termasuk keluarganya? Kan yang bersangkutan alumni AS dan sudah beberapa kali ke AS," ujarnya.
Selain itu, pendalaman informasi juga perlu dilakukan untuk memastikan agar tidak ada spekulasi aneh-aneh terhadap Rafie sebagaimana yang diberitakan selama ini.
"Ya dicek dulu dipastikan. Kalau masalahnya hanya miskomunikasi antara yang bersangkutan dan keluarga atau kampusnya, kan sudah selesai dan nggak perlu spekulasi," tuturnya.
Sebelumnya Rafie diketahui mengubah rute penerbangannya saat akan kembali ke Tanah Air setelah mengikuti kegiatan di Norwegia bersama Rektor UII. Setelah dinyatakan hilang kontak, Rafie terlacak berada di Boston, Amerika Serikat (AS). Namun hingga saat ini masih belum diketahui di mana keberadaan persis Rafie.