Kamis 23 Feb 2023 11:27 WIB

Perundingan Dagang Indonesia dan Kanada Masuk Putaran Keempat

Putaran keempat itu merupakan pertemuan tatap muka pertama bagi Indonesia dan Kanada

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) disambut oleh Presiden Joko Widodo. Indonesia dan Kanada kembali melanjutkan perundingan mengenai persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara kedua negara (ICA–CEPA) melalui putaran keempat yang digelar pada 20 hingga 24 Februari 2023 di Bandung, Jawa Barat secara tatap muka. Melalui putaran keempat ini, Indonesia berharap isu-isu penting dapat segera diselesaikan sehingga mempercepat proses negosiasi.
Foto: Leon Neal/Pool via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) disambut oleh Presiden Joko Widodo. Indonesia dan Kanada kembali melanjutkan perundingan mengenai persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara kedua negara (ICA–CEPA) melalui putaran keempat yang digelar pada 20 hingga 24 Februari 2023 di Bandung, Jawa Barat secara tatap muka. Melalui putaran keempat ini, Indonesia berharap isu-isu penting dapat segera diselesaikan sehingga mempercepat proses negosiasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Kanada kembali melanjutkan perundingan mengenai persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara kedua negara (ICA–CEPA) melalui putaran keempat yang digelar pada 20 hingga 24 Februari 2023 di Bandung, Jawa Barat secara tatap muka. Melalui putaran keempat ini, Indonesia berharap isu-isu penting dapat segera diselesaikan sehingga mempercepat proses negosiasi.

Putaran keempat itu merupakan pertemuan tatap muka pertama bagi Indonesia dan Kanada. Sejak putaran pertama dimulai tahun lalu, pertemuan selalu dilakukan terbatas secara daring.

"Kami harap melalui pertemuan secara tatap muka dengan Kanada, proses perundingan akan berjalan lancar dan isu-isu penting yang selama ini sulit dinegosiasikan dapat segera menemukan titik terang,” ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono dalam Siaran Pers, Kamis (23/2/2023).

Dalam putaran keempat ini, Djatmiko memimpin Tim Perunding Indonesia, sementara Associate Assistant Deputy Minister Trade Policy and Negotiations Global Affairs Kanada Aaron Fowler memimpin Tim Perunding Kanada.

Perundingan putaran keempat ICA–CEPA mempertemukan kembali 17 Kelompok Kerja dan tiga diskusi tim ahli untuk membahas berbagai isu perdagangan yang menjadi kepentingan Indonesia dan Kanada. Isu-isu tersebut antara lain meliputi liberalisasi perdagangan barang, perdagangan jasa, kerja sama teknis, standar, isu kelembagaan, dan isu-isu perdagangan nontradisional yang meliputi ketenagakerjaan, lingkungan, serta perdagangan inklusif.

Pada September 2022, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu Menteri Perdagangan, Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng. Pertemuan tersebut dilangsungkan di sela-sela rangkaian kegiatan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Bali. Kedua Menteri membahas strategi penyelesaian perundingan ICA–CEPA agar dapat segera diimplementasikan.

Untuk itu, pada perundingan putaran keempat, seluruh Ketua Kelompok Kerja dan Ketua Diskusi Tim Ahli diminta menyusun target dan rencana kerja tahun 2023 sehingga ICA–CEPA dapat mencapai progres signifikan.

“Menteri Perdagangan RI menekankan pentingnya kedua pihak untuk menunjukkan fleksibilitas dan kolaborasi untuk mempercepat proses negosiasi. Tahun ini, kami merencanakan empat putaran perundingan dengan harapan dapat tercapai kemajuan dan kesepakatan substansial di akhir tahun,” imbuh Djatmiko.

Perundingan ICA–CEPA diluncurkan pada 21 Juni 2021. Perundingan tersebut merupakan salah satu perundingan prioritas untuk meningkatkan akses pasar barang, jasa, dan investasi di kawasan Amerika Utara. ICA–CEPA juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia yang berdaya saing.

Hubungan Dagang Indonesia–Kanada

Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan Kanada mencapai 4,2 miliar dolar AS atau tumbuh 37,1 persen dibanding 2021 yang sebesar 3,2 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia tercatat sebesar 1,3 miliar dolar AS atau meningkat 20 persen dibanding 2021 yang sebesar 1 miliar dolar AS. Sementara itu, impor Indonesia dari Kanada tercatat sebesar 3 miliar dolar AS atau meningkat 46 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar 2,1 miliar dolar AS.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2022 adalah karet alam, alas kaki bahan kulit, alas kaki bahan tekstil, jaket, dan kertas. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada yaitu pupuk, gandum, serbuk kayu kimia, kedelai, dan serbuk kayu semikimia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement