Mulai Panen Raya, Jateng Tolak Impor Beras
Red: Yusuf Assidiq
Petani memanen padi di lahan persawahan, Kebumen, Jawa Tengah. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Masa panen raya di wilayah Jawa Tengah diperkirakan mulai Februari dan puncaknya pada Maret 2023. Seiring hal itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng meminta pemerintah pusat tidak mengimpor beras saat para petani sedang memasuki masa panen agar mereka tidak merugi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Supriyanto, mengatakan pihaknya akan berpihak kepada para petani terhadap rencana pemerintah pusat untuk mengimpor beras. "Silakan pemerintah impor beras. Akan tetapi, impor beras jangan pada saat memasuki panen raya, kasihan para petani," katanya.
Menurut dia, pemerintah pusat dapat melakukan impor beras apabila ketersediaan pangan sudah mulai berkurang namun tidak saat datang panen raya. "Harapannya begitu. Jika kalkulasi pangan tidak aman, silakan (impor beras). Tetapi kami tetap akan berproduksi," ujar dia.
Supriyanto mengatakan panen raya akan mengalami penurunan mulai April 2023. "Yang jelas keberpihakan kami adalah pada para petani. Apabila para petani teriak, bagaimana muka saya," katanya.
Ia menambahkan pihaknya menjamin stok beras maupun cabai dan bawang masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2023 agar tidak mempengaruhi inflasi.