Jumat 24 Feb 2023 07:35 WIB

Bersatu Bantu Ukraina

Tak banyak yang dapat membayangkan bahwa Kiev mampu bertahan selama ini

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Perang Rusia-Ukraina telah memasuki tahun pertama. Tak banyak yang dapat membayangkan bahwa Kiev mampu bertahan selama ini
Foto: AP/Markus Schreiber
Perang Rusia-Ukraina telah memasuki tahun pertama. Tak banyak yang dapat membayangkan bahwa Kiev mampu bertahan selama ini

REPUBLIKA.CO.ID, Perang Rusia-Ukraina telah memasuki tahun pertama. Tak banyak yang dapat membayangkan bahwa Kiev mampu bertahan selama ini menghadapi konflik terbuka dengan salah satu negara adidaya dan kekuatan nuklir dunia tersebut. Bantuan militer Barat menjadi faktor signifikan yang membuat Ukraina masih mampu meladeni Rusia hingga saat ini.

“Barat” dalam konteks ini merujuk pada anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa. Pada Desember 2022 lalu, lembaga think-tank Jerman, Kiel Institute for the World Economy (KIWE), merilis laporan berisi daftar pihak yang menyalurkan bantuan kepada Ukraina. Amerika Serikat (AS) menempati posisi teratas alias paling besar menyuplai bantuan.

Menurut KIWE, hingga Desember 2022 lalu, Washington telah memberikan bantuan sebesar 50,2 miliar dolar AS untuk Ukraina. Bantuan tersebut berbentuk keuangan, kemanusiaan, dan militer. Separuh dari total bantuan AS untuk Kiev berbentuk pasokan peralatan militer.

Di bawah AS, pihak kedua yang paling banyak memberikan bantuan untuk Ukraina adalah lembaga-lembaga Uni Eropa. Menurut KIWE, lembaga Uni Eropa seperti Bank Investasi Eropa, Komisi Uni Eropa, Dewan Uni Eropa, dan Fasilitas Perdamaian Eropa telah mengucurkan dana sebesar 35 miliar euro atau setara 36,8 miliar dolar AS untuk Kiev. Sebagian besar dalam bentuk bantuan keuangan.