REPUBLIKA.CO.ID, Satu tahun sudah Rusia menggelar serangan skala massif ke Ukraina. Koalisi negara-negara Barat dan sekutunya mengutuk apa yang mereka sebut sebagai invasi ke negara berdaulat. Negara-negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berbondong-bondong memberikan bantuan kemanusian dan militer ke Ukraina.
Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang dan beberapa negara lainnya memberlakukan sanksi ke Rusia sebagai tekanan agar Moskow mengakhiri serangan ke negara tetangga. Namun Kremlin tidak goyah dengan keputusan dan melanjutkan invasi tersebut.
Pada Selasa (21/2/2023) lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato kenegaraan. Dalam pidato panjang itu ia menyalahkan Barat dan NATO sebagai pihak yang memicu perang. Dalam pidato yang disampaikan beberapa jam usai kunjungan mendadak Presiden AS Joe Biden ke Kiev, Putin juga mengumumkan akan menarik Rusia dari perjanjian senjata nuklir dengan AS.
Sikap keras Rusia menunjukkan Moskow masih memiliki sekutu di lanskap geopolitik global. Rusia berhasil menghindari isolasi internasional. Hal ini disebabkan masih terdapat beberapa negara yang mendukungnya.