REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Selama periode enam bulan mulai Juni 2022, sebanyak 61 perusahaan Inggris mengurangi jam kerja karyawannya sebesar 20 persen, tanpa perubahan gaji. Staf yang berpartisipasi selama uji coba, sebanyak 71 persen melaporkan tingkat kelelahan yang lebih rendah dari sebelumnya. Sebanyak 39 persen mengatakan mereka tidak merasa terlalu stres.
Sementara itu, mayoritas atasan perusahaan menemukan target produktivitas terus terpenuhi. Bahkan, perusahaan diuntungkan dari peningkatan pendapatan rata-rata 1,4 persen.
Program ini dikoordinir oleh kelompok kampanye 4 Day Week Global dan 4 Day Week Campaign di Inggris, organisasi penelitian independen Autonomy dan akademisi di University of Cambridge dan Boston College di AS.
Direktur 4 Day Week Campaign, Joe Ryle menyebut hasil ini sebagai terobosan besar untuk gagasan minggu kerja yang lebih singkat. “Di berbagai sektor ekonomi yang berbeda, hasil yang luar biasa ini menunjukkan bahwa empat hari seminggu benar-benar berhasil,” kata dia dilansir Daily Mail, Kamis (23/2/2023).
Sosiolog dari University of Cambridge, Brendan Burchell mengatakan banyak karyawan sangat tertarik untuk menemukan manfaat dari efisiensi sendiri. “Pekerja cenderung tidak menghabiskan waktu, dan secara aktif mencari teknologi yang meningkatkan produktivitas mereka,” ujar dia.
Pada 2021, sebuah survei menemukan bahwa tiga per empat pekerja kerah putih Inggris sedang mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan mereka karena kelelahan, kurangnya keseimbangan kehidupan kerja, dan lingkungan tempat kerja yang toksik. Minggu kerja yang dipersingkat mendorong staf lebih memperhatikan anak-anak atau orang tua lanjut usia. Mereka dapat menjadi sukarelawan atau melakukan hobi atau minat baru selama akhir pekan yang panjang.
Sebelumnya, pandemi membuat lebih banyak karyawan bekerja dari rumah dan mengadopsi jam kerja yang lebih fleksibel. Pada tahun lalu, sebuah survei mengungkapkan bahwa hampir tiga dari empat karyawan Inggris ingin pindah ke jam kerja empat hari seminggu setelah pandemi.