Kamis 23 Feb 2023 17:14 WIB

Kapolda: KKB Minta Tukar Pilot Susi Air dengan Senjata dan Uang

Kapolda menegaskan Polri dan TNI akan mengabaikan tuntutan tersebut.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Foto: Dok. Humas Polri
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Negosiasi sejumlah pihak dalam misi membebaskan Pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus dilakukan. Namun Kapten Philips Max Marthein, sampai Kamis (23/2/2023) belum dapat dibebaskan.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri mengatakan, tuntutan terakhir separatisme yang dipimpin Egianus Kogoya tersebut meminta pilot berkebangsaan Selandia Baru itu ditukar dengan senjata dan amunisi, serta sejumlah uang.

Baca Juga

“Itu dia menyampaikan tuntutan, untuk bisa mengganti pilot dengan senjata, dan amunisi, dan sejumlah uang,” kata Irjen Mathius dalam siaran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Tuntutan tersebut, kata Mathius dimintakan kepada pemerintah Indonesia. Namun begitu Irjen Mathius memastikan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri sebagai otoritas keamanan, dan penindakan hukum mengabaikan tuntutan tersebut.

“Kita tahu psikologis mereka jika tuntutan itu dipenuhi,” ujar Irjen Mathius.

Menurut dia, TNI dan Polri tentu menolak pemenuhan tuntutan tersebut. Karna nantinya, menurut dia bakal berujung pada aksi-aksi serupa yang lebih masif dilakukan KKB.

Apalagi kata Mathius, kelompok separatisme bersenjata di Papua tersebut, terdiri dari afiliasi-afiliasi politik di sejumlah wilayah, dan di luar negeri. Irjen Mathius menegaskan, tak ingin pemenuhan tuntutan itu dimanfaatkan sebagai dagangan politik lainnya.

“Mereka ini juga memanfaatkan instrumen-instrumen di afilias-afiliasi mereka, untuk menjadikan ini kepentingan politik di luar negeri, atau di negara-negara lain, juga LSM-LSM yang mendukung mereka,” ujar Irjen Mathius.

Sebab itu, kata dia, Pasukan Gabungan Damai Cartenz TNI dan Polri tetap pada opsi negosiasi tanpa syarat untuk pembebasan Kapten Philips. Atau dikatakan dia, tak ada pilihan lain bagi TNI dan Polri melakukan penindakan.

“Negosiasi memang sudah dilakukan. Oleh aparat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat ini yang dikedepankan. Tetapi, TNI dan Polri tidak bisa berlama-lama juga meninggu. Karena kita melihat juga kondisi pasukan di sana, dan juga kondisi keselamatan pilot yang disandera juga,” tegas Irjen Mathius.

Pasukan TNI dan Polri, kata Irjen Mathius saat ini sudah menguasai empat wilayah penting lalu-lalang KKB di Paro, Maguru, Mugi, dan di Mapenduga. Konsentrasi pasukan saat ini ada di Kota Kenyam sebagai sentral operasi.

Kapten Philips dalam penyanderaan KKB sejak Selasa (7/2/2023).

Sebelum melakukan penawanan, sayap militer prokemerdekaan Papua itu juga melakukan penyerangan di Lapangan Udara Paro, Nduga. Satu pesawat sipil milik maskapai Susi Air dibakar dalam penyerangan tersebut. Sampai saat ini Kapten Philips masih dalam penguasaan badan kelompok bersenjata tersebut. Sementara TNI dan Polri sejak pekan lalu menambah pasukannya ke wilayah tersebut sebagai respons serangan KKB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement