Kamis 23 Feb 2023 17:22 WIB

Wapres Maruf Amin Berharap Indonesia Punya Banyak Ahli Fikih

Persoalan di dunia harus direspons ahli fikih.

Wakil Presiden Maruf Amin didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali  dalam keterangan persnya di UIN Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam keterangan persnya di UIN Jakarta, Rabu (22/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya keberadaan ahli-ahli fikih untuk merespons masalah-masalah hukum, politik, ekonomi, sosial hingga budaya dalam konteks agama Islam.

"Saya kira memang kita (bangsa Indonesia) penting melahirkan ahli-ahli fikih karena banyak masalah-masalah hukum, politik, ekonomi, budaya, dan sosial yang harus direspons yang dimensinya itu di domestik bahkan global," ujar Wapres.

Baca Juga

Demikian disampaikan Wapres usai menghadiri pengukuhan Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof. Dr. Muhammad Asrorun Ni?am Sholeh M.A sebagai Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Bidang Ilmu FikihFakultas Syariah dan Hukum, di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Wapres menyampaikan persoalan di dunia harus direspons ahli fikih karena Islam bisa memberikan jawaban atas persoalan yang berkembang.

"Banyak (persoalan) yang dulu sudah ada, tapi tidak lagi relevan dengan sekarangsehingga perlu adanya pembaruan. Oleh karena itu, ahli-ahli seperti ini memang dibutuhkan dan perlu diperbanyak," ujar dia.

Pada sambutannya dalam acara itu, Wapres sempat menyampaikan harapan agar capaian guru besar yang diperoleh Asrorun kian mengokohkan keilmuan yang didapat untukmenjadi penyemangatguna terus berkontribusi kepada negeri, menebar kebaikan, dan keberkahan kepada umat.

Dia mengapresiasi UIN Jakarta karena sudah banyak melahirkan profesor fikih di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement