Kamis 23 Feb 2023 18:51 WIB

Kisah Direktur Galeri Seni Ukraina Selamatkan Koleksi Lukisan Saat Serangan Rusia

Museum di Jenewa setuju untuk menampung koleksi lukisan Galeri Seni Nasional Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang prajurit Ukraina membawa rekannya yang terluka yang dievakuasi dari medan perang ke sebuah rumah sakit di wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 9 Januari 2023.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Seorang prajurit Ukraina membawa rekannya yang terluka yang dievakuasi dari medan perang ke sebuah rumah sakit di wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 9 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Ketika Rusia mengirim pasukan ke Ukraina setahun yang lalu, Direktur Galeri Seni Nasional di Kiev, Yuri Vakulenko memikirkan keamanan lukisan. Saat sirene udara berbunyi, Vakulenko mengemasi tas dan menuju ke galeri.

Dia menghabiskan 66 hari tinggal di ruang bawah tanah, dengan mengenakan rompi antipeluru dan masker gas, serta menjaga koleksi lukisan milik Galeri Seni Nasional.

Baca Juga

Vakulenko bertanya kepada museum-museum Eropa apakah mereka tertarik untuk mengadakan versi modifikasi dari dua pameran yang telah diadakan di Ukraina. Dua museum Swiss, yaitu Musee d'Art et d'Histoire di Jenewa dan Kunstmuseum Basel setuju dengan tawaran Vakulenko.

“Ini adalah ide yang akan memungkinkan lukisan kami berada di tempat yang aman sambil membiarkan galeri kami terus berjuang di bidang budaya,” kata Vakulenko kepada Reuters. 

Museum di Jenewa mengambil lukisan dari Museum Prado Madrid selama perang saudara Spanyol pada 1930-an. Kedua museum Swiss itu mengirimkan bahan pengepakan untuk memastikan transportasi yang aman bagi koleksi lukisan Galeri Seni Nasional Ukraina.

Peti yang berisi lukisan diangkut dari Ukraina, beberapa minggu setelah jendela galeri Kiev hancur oleh guncangan serangan di sekitarnya. Vakulenko mengatakan, pengiriman lukisan dilakukan melalui jalan darat selama dua hari dengan melintasi perbatasan Polandia. Pengiriman lukisan ini dikawal oleh keamanan yang ketat.

“Yang paling penting adalah menjaga kerahasiaan pergerakan kargo di wilayah Ukraina. Rincian pergerakan kargo hanya diketahui oleh segelintir orang yang terkait langsung dengan proses transportasi dan keamanan," kata Vakulenko.

Pameran di Basel memamerkan 49 karya dari abad ke-18 hingga ke-20 oleh seniman kelahiran Ukraina, seperti Ilya Repin dan Volodymyr Borovykovsky.  Banyak pelukis besar di Rusia sehingga karya mereka berkairan dengan kekaisaran Uni Soviet.

Pameran ini menantang konsep bahwa, karya tersebut cocok dengan pemahaman seni Rusia yang menyeluruh. “Itu adalah proyek penting untuk memahami narasi koleksi mereka, dan juga untuk melihat sejarah (mereka) secara lebih kritis dan sadar,” kata asisten kurator di Kunstmuseum Basel, Olga Osadtschy.

"Kita semua terbiasa dengan label 'seni Rusia' ini, tetapi ada jauh lebih banyak lagi di dalamnya," ujar Osadtschy menambahkan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement