Kamis 23 Feb 2023 19:41 WIB

Pascagempa Turki Perluas Penyelidikan Terhadap Kontraktor Bangunan

Turki meningkatkan rencana pembangunan perumahan bagi para korban gempa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).
Foto: Dok. Dompet Dhuafa
Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki akan memperluas penyelidikan terhadap kontraktor bangunan yang diduga melanggar standar keselamatan setelah gempa bumi dahsyat melanda negara tersebut. Penyelidikan berlangsung ketika Turki meningkatkan rencana pembangunan perumahan bagi para korban.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan, sejauh ini 564 tersangka telah diidentifikasi. Sementara 160 orang secara resmi ditangkap.

Baca Juga

“Kota kita akan dibangun di tempat yang tepat, anak-anak kita akan tinggal di kota yang lebih kuat.  Kami tahu ujian seperti apa yang kami hadapi, dan kami akan keluar dari sini dengan lebih kuat,” kata Soylu kepada televisi TRT Haber.

Soylu mengatakan, sekitar 313.000 tenda telah didirikan, dan 100.000 rumah kontainer akan dipasang di zona gempa. Jumlah korban tewas akibat gempa di Turki telah meningkat menjadi 43.556 orang. 

Soylu mengatakan telah terjadi 7.930 gempa susulan setelah gempa pertama pada 6 Februari. Sementara lebih dari 600 ribu apartemen dan 150 ribu bangunan komersial mengalami kerusakan sedang.

Menteri Urbanisasi Murat Kurum mengatakan, 164 ribu bangunan dan lebih dari 530 ribu apartemen hancur atau rusak parah akibat gempa. Pemerintah sudah memulai proses kontrak untuk pembangunan apartemen baru di kawasan yang terkena dampak.

Gempa berkekuatan 7,8 pada 6 Februari merusak atau menghancurkan ratusan ribu bangunan dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Presiden Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk rekonstruksi pascagempa dalam waktu satu tahun.

Erdogan mengatakan, sekitar 865 ribu orang tinggal di tenda dan 23.500 di rumah kontainer. Sementara 376 ribu orang tinggal di asrama mahasiswa dan penginapan umum di luar zona gempa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement