Jumat 24 Feb 2023 03:09 WIB

Perdana Menteri Hungaria Kritik Uni Eropa Terkait Konflik Ukraina

PM Hungaria menilai sikao Uni Eropa telah melemah.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban
Foto: independent.co.uk
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Perdana Menteri PM Hungaria Viktor Orban mengkritik sikap Uni Eropa dalam menghadapi konflik Ukraina, yang ia anggap terlalu didikte atas kepentingan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Joe Biden. Menurut Orban, Eropa telah melemah, dan kehilangan kemerdekaannya dalam mengurus konflik Ukraina.

Hal itu disampaikan PM Orban pada pertemuan dengan anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa di Balatonfured, Rabu, sebagaimana dilansir dari TASS, Kamis (23/2/2023). Sejak awal Hungaria cenderung membela Rusia dan memiliki sikap berbeda dari kebanyakan negara negara NATO dan Uni Eropa dalam hal konflik Rusia dan Ukraina.

Baca Juga

"Eropa telah melemah karena pemerintahan Biden memaksakan kepentingannya di Brussel dengan mengorbankan kepentingan Eropa", kata Orban dikutip dari Magyar Nemzet.

Menurut surat kabar Magyar Nemzet, Eropa telah kehilangan kemerdekaannya serta kekuatan ekonomi dan militer atas konflik Ukraina dan aspirasi AS untuk menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Politisi tersebut mengatakan bahwa Eropa menjadi lebih lemah karena pemerintahan Biden telah memaksakan kepentingannya di Brussel yang merugikan kepentingan Eropa.

Semua itu, menurut Orban, hanya membuat tsunami sanksi ke Rusia justru menghancurkan ekonomi Uni Eropa. Sementara AS, yang kaya dengan produk energi murah, tetap tidak terpengaruh.

Dia juga menunjukkan bahwa kapasitas militer Uni Eropa semakin lemah karena negara-negara Uni Eropa mengirim sebagian besar senjata mereka ke Ukraina tanpa dapat mengisi kembali persediaan senjata dalam negeri mereka.

Menurut Orban, Eropa telah kehilangan kemerdekaan dan kekuatan ekonomi dan militernya dalam waktu kurang dari setahun. Dia berpikir bahwa mengingat hal ini, Hungaria harus dipandu dan fokus pada kepentingannya sendiri. Untuk muncul bertahan tanpa cedera dan lebih kuat dari situasi ini.

Ia menyebut, Hungaria akan melibatkan diri hanya untuk mempertahankan kemerdekaan politiknya dan mematuhi non-campur tangan dalam konflik Ukraina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement