REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas BMH terus berupaya mendekatkan masyarakat tentang urgensi dan maslahat zakat. Hal itu diterapkan dengan melakukan beragam program penting, termasuk peningkatan literasi zakat yang melibatkan rekan-rekan media massa.
"Pada kesempatan ini FGD dimaksudkan untuk mendapat saran, masukan bahkan kritik dari rekan-rekan media guna peningkatan mutu dan kuantifikasi literasi zakat yang menjadikan umat semakin melek, sadar dan terlibat aktif dalam kemajuan gerakan zakat di Indonesia," terang Sekretaris Lembaga BMH Perwakilan Kalimantan Timur M Rofiq, Kamis (23/2/2023).
Lebih jauh FGD yang juga menghadirkan Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi, menargetkan peningkatan mutu layanan Laznas BMH kepada masyarakat dalam hal pelaporan kegiatan dengan pemberitaan yang intens melalui media massa.
"Boleh jadi satu sebab mengapa umat belum semua sadar membayar zakat melalui lembaga resmi adalah karena belum maksimalnya Laz itu sendiri dalam melaporkan kegiatan-kegiatan dari pendayagunaan zakat secara massif melalui media resmi. Nah, ini bisa jadi sebuah cara untuk menjadikan publik lebih tahu dan sadar bahwa program-program Laz menjawab masalah masyarakat, terutama pada sektor kemiskinan ekstrem, pendidikan, kesehatan bahkan pemberdayaan," jelas Imam.
FGD tersebut berlangsung setengah hari dan diikuti oleh beberapa awak media dari beberapa media besar di Kalimantan Timur. Hasil FGD semua pihak menyadari bahwa kolaborasi menjadi kata kunci yang harus segera direalisasikan untuk penguatan literasi zakat di tengah-tengah umat.
"Kali ini baru yang di Balikpapan, masih ada rekan-rekan media di Kukar hingga Berau," kata Rofiq.