REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana berharap adanya kucuran dana dari perbankan melalui program kredit usaha rakyat (KUR) bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan pengendalian inflasi.
"Dengan bunga yang kompetitif, diharapkan bantuan KUR dapat memberikan efek yang baik pada pertumbuhan ekonomi," kata Cellica, di Karawang, Kamis.
Sebelumnya, bupati telah menggulirkan program 'akad massal' BJB KUR dengan total bantuan sebesar Rp 5 miliar serta pembukaan 400 rekening tabungan.
Menurut dia, adanya kucuran kredit tersebut sebagai bentuk kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan pengendalian inflasi.
Dikatakannya, Bank Jabar Banten (BJB) menyalurkan KUR di berbagai bidang usaha dengan total Rp 5 Miliar untuk 52 debitur yang terdiri atas petani, pelaku UMKM.
Untuk peserta akad massal BJB Karawang di bidang pertanian, KUR yang dikucurkan dengan plafon Rp 3,7 miliar. Kemudian di bidang perikanan, plafon yang dikucurkan Rp 400 juta, dan peternakan plafonnya Rp 200 juta.
Di bidang perdagangan dan jasa lainnya, diberikan plafon Rp 700 juta. "Dengan bunga 6 persen, saya yakin bunganya kompetitif dan memberikan efek yang baik pada pertumbuhan ekonomi," kata dia.
KUR itu sendiri merupakan pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak, tapi belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
Sasaran program keringanan bunga kredit ini ialah pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi.