REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkaarun Nawawiyyah menuliskan, di dalam kitab Imam Tirmidzi ada sebuah hadits yang diriwayatkan melalui Abu Musa Al Asyari RA:
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ وَلَدُ العَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ: قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي، فَيَقُولُونَ: نَعَمْ، فَيَقُولُ: قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ، فَيَقُولُونَ: نَعَمْ، فَيَقُولُ: مَاذَا قَالَ عَبْدِي؟ فَيَقُولُونَ: حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ، فَيَقُولُ اللَّهُ: ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الجَنَّةِ، وَسَمُّوهُ بَيْتَ الحَمْدِ “
“Jika anak seorang hamba meninggal, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Kalian telah mencabut anak hamba-Ku.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Ta’ala) berfirman, ‘Kalian telah mencabut buah hatinya.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Ta’ala) bertanya, ‘Apa yang dikatakan hamba-Ku.’ Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirja’.’ Allah berkata, ‘Bangunlah untuk hamba-Ku satu rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitulhamdi’.” (HR. Tirmidzi )
Menurut Imam Nawawi, kalimat istirja adalah ucapan Innalillahi Wa Innaa Ilaihi Rojiun. Dan, menurut Imam Nawawi, hadits di atas adalah hasan.
Ajaran Nabi Muhammad ini juga diamalkan oleh para sahabatnya. Salah satunya, Abdullah bin Abbas.
Maulana Muhammad Zakariyya dalam kitab Fadhilah Amal menuliskan kisah saat Abdullah bin Abbas kehilangan anaknya karena meninggal. Suatu hari ketika dalam perjalanan Sayyidina Ibnu Abbas RA, beliau mendapatkan kabar bahwa anaknya telah meninggal dunia. Ia segera turun dari untanya, kemudian sholat dua rakaat lalu membaca:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali," ucap Abdullah bin Abbas.
Setelah itu ia berkata, "Aku telah melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alquran. "Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat." (Al-Baqarah ayat 45).