REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan streaming Netflix telah memangkas harga paket langganannya di sejumlah negara. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan pelanggan di tengah persaingan ketat.
Saham Netlix diketahui juga turun hampir lima persen. Pada tahun lalu telah terjadi persaingan yang ketat dalam industri streaming karena ledakan yang didorong oleh pandemi Covid-19 yang mulai mereda.
Menurut Wall Street Journal, pemotongan harga terjadi di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika sub-Sahara, Amerika Latin, dan Asia. Pemotongan berlaku untuk tingkatan tertentu Netflix.
Netflix, yang beroperasi di lebih dari 190 negara, telah berupaya untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan internasional yang lebih baru, seiring pasar Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang jenuh. Awal bulan ini, perusahaan menyusun rencana untuk menindak berbagi kata sandi untuk akun di platform streaming-nya.
Dilansir Reuters pada Jumat (24/2/2023), perusahaan menambahkan sekitar 7,6 juta pelanggan pada kuartal keempat setelah kehilangan pelanggan pada paruh pertama tahun 2022 karena saingan seperti Paramount+ dan Disney+ meraup pelanggan.
Namun, pendapatan rata-rata per keanggotaan menurun di seluruh wilayah dalam tiga bulan terakhir tahun 2022. “Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan pengalaman anggota kami. Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami memperbarui harga paket kami di negara tertentu," kata juru bicara perusahaan.
Di Indonesia, harga Netflix turun untuk paket Basic dari Rp 120 ribu menjadi Rp 65 ribu per bulan untuk semua perangkat. Paket Standard juga mengalami penurunan harga dari Rp 153 ribu menjadi Rp 120 ribu per bulan.