Kualitas SDM di Kampung Wisata Yogyakarta Terus Ditingkatkan
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Pemandangan perkampungan dari Puncak Sosok, Bantul, Yogyakarta, Kamis (12/1/2023). Puncak Sosok merupakan salah satu wisata alternatif untuk melihat Yogyakarta dari atas saat senja. Untuk masuk lokasi pengunjung dipungut tiket masuk Rp 3 ribu. Untuk makanan saat bersantai, terdapat warung menu angkringan dengan harga terjangkau. Lokasi Puncak Sosok berada 10 kilometer di Timur Yogyakarta. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peningkatan sektor pariwisata di Kota Yogyakarta terus dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di kampung wisata.
Peningkatan kualitas dan kapasitas ini perlu dilakukan sebagai daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Terlebih, pada 2022 kunjungan wisatawan meningkat signifikan.
"Data kunjungan wisatawan Yogya naik tiga kali lipat melebihi ekspektasi," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, Kamis (23/2).
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, kunjungan wisatawan lebih dari 7,4 juta kunjungan pada 2022. Jumlah tersebut jauh melebihi target yang ditetapkan, yakni sebanyak dua juta kunjungan wisatawan.
Potensi kampung wisata di Kota Yogyakarta dinilai sangat besar. Sumadi menyebut, Kota Yogyakarta merupakan tanah yang ditakdirkan.
Di tiap sudutnya, kata Sumadi, penuh kenangan yang menyenangkan, romantis dan dirindukan. Menurutnya, banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta karena ingin mengetahui hal tersebut, yang mana juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Yogyakarta.
"Contoh salah satunya ada Kampung Wisata Purbayan yang memiliki kuliner khas Legomoro, Kembang Waru dan Kerajinan yang hanya ada satu-satunya di dunia yaitu Kerajinan Tanduk," ujar Sumadi.
Dengan peningkatan kampung wisata melalui peningkatan kualitas dan kapasitas SDM, diharapkan dapat memberikan alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Bahkan, peningkatan ini juga akan berdampak kepada lama tinggal dan tingkat belanja wisatawan selama berada di Kota Yogyakarta.
Tentunya, kata Sumadi, hal ini juga akan memberikan dampak langsung bagi peningkatan perekonomian masyarakat di Kota Yogyakarta. Untuk itu, promosi wisata juga terus dikuatkan.
"Kekuatan promosi jadi harus selalu ada, artinya kita yang berada di Kota Yogyakarta sudah punya nama yang menjanjikan untuk wisata. Tinggal semua yang meneruskan menarasikan potensi, sehingga orang tetap berkunjung ke Kota Yogyakarta," jelasnya.