Jumat 24 Feb 2023 11:16 WIB

Sekda Garut Minta Seluruh Perangkat Daerah Bantu Tangani Difteri

Dinkes Garut menyiapkan imunisasi difteri massal di Desa Sukahurip, Pangatikan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana.
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana meminta semua perangkat daerah membantu penanganan kasus difteri. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan.

Selain di Pangatikan, kasus positif difteri ditemukan juga di Kecamatan Tarogong Kidul. Sekda mengaku sudah menginstruksikan perangkat daerah bergerak bersama menangani kasus difteri, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dengan kerja sama berbagai pihak, juga upaya imunisasi, Sekda berharap kasus difteri dapat segera ditangani. “Semua saya minta untuk menggempur ini, sehingga penyakit difteri yang (menyerang) bisa kita atasi,” kata Sekda, Kamis (23/2/2023).

Sejauh ini dilaporkan ada tujuh kasus positif difteri. Enam di antaranya di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan.

Dalam upaya penanganan difteri, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan, salah satu langkahnya melakukan outbreak response immunization (ORI) secara massal di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. 

Imunisasi massal itu rencananya dilaksanakan Senin (27/2/2023). Sasaran ORI ini rencananya anak berusia dua bulan hingga 15 tahun. “Rencana awal itu sasaran imunisasi adalah anak berusia dua bulan hingga 12 tahun. Namun, ada saran dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) untuk menaikkan usia sasaran sampai 15 tahun,” ujar Leli.

Camat Pangatikan, Asep Harsono, menjelaskan, sejauh ini kasus difteri ditemukan di RW 1 dan RW 4 Desa Sukahurip. Menurut dia, kondisi kebersihan lingkungan di dua wilayah itu kurang baik. 

Selain itu, cakupan imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) balita di wilayah itu terbilang masih rendah. “Saat ini ditemukan kasus difteri. Sebelumnya mah tidak ada. Ini mungkin kelemahan kami juga, sehingga baru terpantau saat ini,” kata Asep.

Asep mengatakan, pihaknya mendukung upaya Dinkes Kabupaten Garut melakukan imunisasi massal di Desa Pangatikan. Ia mengaku akan menyosialisasikannya kepada warga agar mau mengajak anak menjalani imunisasi.

“Kami sudah mendata sasaran balita di Desa Sukahurip. Totalnya sekitar 3.752 orang. Nanti mereka akan dicek status imunisasinya,” ujar Asep.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement