Jumat 24 Feb 2023 14:17 WIB

Selain Tol Laut, Penerbangan Kargo Perintis Berhasil Kurangi Disparitas Harga

Penerbangan kargo perintis juga mendukung operasional tol laut.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pesawat perintis dari maskapai Susi Air tiba di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/1/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan penerbangan perintis yang selama ini dibuka tidak hanya melayani penumpang namun juga kargo.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pesawat perintis dari maskapai Susi Air tiba di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/1/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan penerbangan perintis yang selama ini dibuka tidak hanya melayani penumpang namun juga kargo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan penerbangan perintis yang selama ini dibuka tidak hanya melayani penumpang namun juga kargo. Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadi mengatakan, penerbangan kargo perintis juga mendukung operasional tol laut untuk menjangkau wilayah yang tidak bisa dilayani tol laut dan mampu mengurangi disparitas harga.

“Salah satu keberhasilan menurunkan harga dengan perintis kargo misalnya terjadi di Kabupaten Mimika, Papua,” kata Putu, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pada 2022, terdapat 42 rute kargo perintis yang dilayani Kemenhub. Dari total rute tersebut terdapat sebanyak 5.698 penerbangan yang dilayani dan 6.007 ton barang yang diangkut.

Berdasarkan data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan per 31 Januari 2023, jembatan udara mampu menurunkan harga di sejumlah wilayah terpencil.

“Ini juga menjadi cara pengendalian inflasi di beberapa wilayah," ucap Putu.

Beberapa di antaranya seperti di Kabupaten Mimika, harga minyak goreng turun 50 persen dari sebelumnya Rp 100 ribu per liter menjadi Rp 50 ribu per liter. Harga daging ayam di Kabupaten Mimika juga turun 50 persen dari Rp 200 ribu per kilogram menjadi Rp 100 ribu per kilogram.

Sementara itu, di Kabupaten Nduga, harga minyak goreng turun 50 persen dari Rp 50 ribu menjadi Rp 25 ribu. Harga beras di Kabupaten Nduga juga turun 50 persen dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi 15 ribu kilogram.

Penurunan harga juga terjadi di Kabupaten Nunukan. Harga tepung terigu di Kabupaten Nunukan turun dari Rp 33 ribu per kilogram menjadi Rp 18 ribu per kilogram dan harga gula turun dari Rp 32 ribu per kilogram menjadi 19 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement