Sabtu 25 Feb 2023 06:35 WIB
Setahun Perang Rusia-Ukraina

Fase I: Serangan Besar-besaran Rusia ke Ukraina

Setidaknya perjalanan setahun perang Rusia-Ukraina ini bisa dibagi beberapa fase.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Seorang penyelamat mencoba memadamkan api gedung pribadi setelah penembakan Rusia di desa Ivanivka. Setahun perang Rusia-Ukraina, dimulai pada 24 Februari 2022.
Foto: EPA-EFE/GEORGE IVANCHENKO
Seorang penyelamat mencoba memadamkan api gedung pribadi setelah penembakan Rusia di desa Ivanivka. Setahun perang Rusia-Ukraina, dimulai pada 24 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID -- Setahun perang Rusia-Ukraina, dimulai pada 24 Februari 2022. Ketika itu Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina dari tiga wilayah. Di bagian utara dekat Belarusia, di selatan serangan terjadi di Semenanjung Krimea yang telah dianeksasi dan di timur, yang berbatasan langsung dengan Rusia.

Perang ini menghilangkan nyawa ribuan orang, membuat jutaan orang terlantar, dan menghancurkan seluruh kota. Setidaknya perjalanan setahun perang Rusia-Ukraina ini bisa dibagi beberapa fase seperti dikutip dari Aljazirah.

Fase I yakni fase pendahuluan persiapan pasukan Rusia mulai memasuki wilayah Ukraina. Fase kedua, tahap pengepungan dan sanksi yang juga membuat pasukan Rusia dan pendukungnya harus mundur sementara. Fase ketiga, tuduhan adanya kejahatan perang serta blokade suplai energi yang membuat Uni Eropa kekurangan pasokan energi.

Fase keempat, campur tangan NATO dan Perluasan Uni Eropa ke timur. Fase kelima, serangan balik Ukraina. Fase keenam, mobilisasi kembali pasukan Rusia dengan pasukan bayaran Wagner. Fase ke tujuh perang tank di Ukraina dan pasokan amunisi ke Ukraina, namun tanpa bantuan jet tempur.

Fase I

Pada fase I, Rusia mulai telah meluncurkan serangannya dari tiga penjuru arah mata angin. Belarusia di utara, wilayah Donbas di timur, dan dari selatan yakni Krimea, yang direbut Putin pada 2014. Di sini AS dan Uni Eropa mulai mengumumkan sanksi yang menargetkan sektor keuangan, impor teknologi, dan oligarki Rusia. Saat itu saham-saham Rusia jatuh dan nilai mata uang Rusia, Rubel anjlok.

Ketika itu, Rusia terus mengumpulkan pasukan di perbatasan, guna untuk menaklukkan Ukraina dan mengganti pemerintahannya. Barat bereaksi keras dengan memberlakukan sanksi keuangan dan perdagangan yang komprehensif terhadap Rusia.

24 Februari

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keputusannya untuk meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina dalam pidato menjelang fajar dan invasi darat, laut, dan udara dimulai. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan pidato nasional singkat dan menantang untuk mengumumkan darurat militer dan mobilisasi umum.

Presiden AS Joe Biden memperluas sanksi pemblokiran penuh ke empat bank Rusia dan melarang ekspor teknologi AS yang sensitif, terutama di sektor penerbangan, maritim, dan pertahanan.

26-27 Februari

Zelenskyy menolak tawaran AS untuk membawa warganya mengungsi, dengan mengatakan: “Pertarungan ada di sini; Saya butuh amunisi, bukan tumpangan”.

Serangan Rusia di dekat Kiev, timur kota Kharkiv dan Chernihiv di utara terhenti saat para pasukan pembela Ukraina menargetkan kendaraan pasokan Rusia dengan rudal Javelin dari AS. Kemudian, Uni Eropa melarang bank-bank Rusia terpilih dibekukan simpanan bank sentral Rusia. Itu juga melarang pesawat Rusia dari wilayah udara Uni Eropa

28 Februari

Ukraina mendaftar untuk bergabung dengan Uni Eropa.

1 Maret

Konvoi militer Rusia sepanjang 65 km (40,4 mil) bergerak menuju ibu kota Ukraina, Kiev. Untuk mencegah itu, AS menutup langitnya untuk lalu lintas udara Rusia.

2 Maret

Pasukan Rusia memasuki kota Kherson bagian selatan. Satu juta pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara itu.

4 Maret

Pasukan Rusia menghancurkan pembangkit nuklir Zaporizhzhia terbesar di Eropa.

8 Maret

Komisi Eropa meluncurkan rencana untuk mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia hingga dua pertiga pada akhir tahun. AS memberlakukan larangan impor minyak mentah Rusia. Jumlah pengungsi Ukraina mencapai dua juta. Kongres AS menyetujui pengeluaran sebesar 13,6 miliar dolar AS untuk Ukraina.

11 Maret

Pasukan lapis baja armor Rusia memasuki pinggiran barat laut kota Kiev. Putin menyetujui pengerahan hingga 16.000 pejuang termasuk tentara bayaran Suriah.

Uni Eropa mengeluarkan Deklarasi Versailles sebagai tanggapan atas perang Ukraina, menyerukan negara-negara anggota untuk memperkuat pengeluaran pertahanan.

13 Maret

Rusia memperluas sasarannya ke arah barat, menembakkan 30 rudal jelajah ke pangkalan pelatihan militer di Yavoriv, ​​25 km (15,5 mil) dari perbatasan Polandia, menewaskan 35 orang.

14 Maret

Ajudan Putin Viktor Zolotov, yang mengepalai garda nasional, menjadi pejabat tinggi Rusia pertama yang mengakui bahwa perang di Ukraina tidak berjalan sesuai rencana.

16 Maret

Rusia mengebom teater di kota pelabuhan selatan Mariupol, menewaskan 300an pasukan Ukraina dan warga sipil, yang berlindung di sana.

23 Maret

NATO memperkirakan bahwa Rusia telah kehilangan 7.000-15.000 tentara dalam satu bulan perang dan jumlah orang Rusia yang tewas, terluka, ditangkap, dan hilang adalah 40.000.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement