Jumat 24 Feb 2023 14:33 WIB

BI Pastikan Indikator Ekonomi Menunjukkan Kondisi Positif

Kondisi perekonomian Indonesia tetap terjaga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Gedung bertingkat di Jakarta (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) memastikan saat ini indikator ekonomi menunjukkan kondisi positif. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan, saat ini kondisi perekonomian Indonesia tetap terjaga.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gedung bertingkat di Jakarta (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) memastikan saat ini indikator ekonomi menunjukkan kondisi positif. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan, saat ini kondisi perekonomian Indonesia tetap terjaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan saat ini indikator ekonomi menunjukkan kondisi positif. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan, saat ini kondisi perekonomian Indonesia tetap terjaga.

"Kita tutup tahun (2022) dengan pertumbuhan perekonomian 5,3 persen dan inflasi juga menurun jadi 5,5 persen dan pada Januari 2023 5,28 persen," kata Aida dalam kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Sumatra Selatan yang disiarkan secara daring, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga

Aida juga mengharapkan pertumbuhan yang sama pada 2023. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa mencapai 4,5-5,3 persen.

"Bias atasnya ini mudah-mudahan datang dari ekonomi Cina yang sekarang ini mereka sudah melakukan penghapusan zero covid policy," tutur Aida.

Aida mengatakan, pelonggaran yang sudah dilakukan Cina diproyeksikan tetap menjaga ekspor Indonesia. Dengan begitu, konsumsi swasta juga menurutnya akan terus terjadi termasuk juga investasi.

Dia menambahkan, BI juga meyakini inflasi pada 2023 bisa berada di bawah empat persen pada semester II 2023. Aida menilai, kondisi itu dapat membuat Indonesia dalam posisi yang stabil serta makroekonomi pulih dan bangkit menuju Indonesia maju 2045.

Aida menilai, pertumbuhan ekonomi di Sumatra Selatan juga memiliki tren positif. "Sumatra Selatan pun sama trennya dengan nasional semuanya membaik, kemarin 2022 mendapatkan penghargaan tidak saja di inflasi tetapi juga di dalam elektronika," ungkap Aida.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, GNPIP tingkat nasional di Sumatra dipusatkan di Sumatra Selatan. Herman menyebut, Sumatra Selatan merupakan satu provinsi tua yang pada 2022 dinyatakan sebagai provinsi terbaik dari 10 provinsi dalam pengendalian inflasi.

"Ekonomi bahkan kontraksi di sektor transportasi dan jasa. Sementara komoditas pertanian menjadi kontribusi paling besar, kemungkinan terjadinya inflasi ada 20 persen nilainya," tutur Herman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement