REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi yang memberikan layanan daur ulang sampah, Octopus, memperluas wilayah operasional mereka ke wilayah Depok, Bogor, dan Bekasi, Jawa Barat.
Octopus bekerja sama dengan Pemerintah Jawa Barat untuk mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Akhir. Sebelum di ketiga kota terbaru, layanan Octopus sudah beroperasi di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
"Kami sangat bangga dengan menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Harapan kami dengan hadirnya Octopus di Bogor, Depok, dan Bekasi dapat mengedukasi warga untuk menerapkan gaya hidup memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga dengan mudah menggunakan aplikasi Octopus," kata pendiri dan CEO Octopus Moehammad Ichsan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas, dalam keterangan yang sama, mengatakan, kerja sama itu diharapkan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilah sampah. "Kami berharap melalui kerja sama antara Octopus dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah dari rumah sebagai upaya mengurangi timbunan sampah ke TPA," kata Prima.
Data Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, yang dikutip Octopus, menunjukkan pencemaran tertinggi di provinsi itu berasal dari 60 persen sampah domestik. Produksi sampah per hari bisa mencapai 25 ribu ton dengan komposisi 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik.
Layanan Octopus, yang tersedia dalam aplikasi Android dan iOS, saat ini menjangkau Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Bali, dan Makassar. Platform itu memiliki hampir 200 ribu pengguna, mereka juga bekerja sama dengan sekitar 8.000 bank sampah dan 23 ribu pemulung.