Jumat 24 Feb 2023 16:40 WIB

Usai Koma Dianiaya Anak Pegawai Ditjen Pajak, Begini Kondisi David Saat Ini

David mengalami luka serius pada bagian kepalanya setelah dipukuli tiada ampun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agus raharjo
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjenguk David, putra dari pengurus pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menjadi korban penganiayaan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio.
Foto: Twitter Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjenguk David, putra dari pengurus pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menjadi korban penganiayaan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Pemuda Ansor sekaligus pengacara keluarga korban David (17 tahun), Syahwan Arey mengabarkan kondisi terkini David. Putra dari pengurus pusat GP Ansor Jonathan Latumahina tersebut masih berada di dalam ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Mayapada.

"David belum siuman hingga kini, masih di ruang ICU," ujar Syahwan Arey kepada Republika.co.id, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga

Arey mengatakan, David hanya menunjukkan sedikit kemajuan seperti menggerakan sedikit tubuhnya ketika dokter mengeceknya. Sejak Senin (20/2/2023) David mengalami luka serius pada bagian kepalanya setelah dipukuli tiada ampun oleh Mario Dandy Satrio (MDS), anak mantan pejabat pajak.

Dari foto yang diunggah Menteri Agama ketika menjenguk, wajah David terlihat memar dan disekujur tubuhnya masih dilengkapi selang. "Sudah ada kemajuan tapi tidak signifikan dan belum siuman," katanya.

Pihak keluarga pun meminta doa dan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk kepulihan David. Sementara itu, LBH GP Ansor telah melaporkan semua pihak yang diduga ikut terlibat dan turut serta dalam kasus penganiayaan David. Laporan termasuk kepada perempuan berinisial A yang merupakan sosok pacar Mario.

"Kita dari LBH Ansor yang merupakan pengacara pihak keluarga sudah melaporkan semua pihak diduga ikut terlibat dan turut serta termasuk Saudara A," kata Syahwan.

Berdasarkan kronologi yang beredar, Saudari A awalnya mengadu kepada MDS bahwa dirinya mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh David sewaktu ia menjadi pacarnya. Kemudian, A mengirim pesan dan mengajak David bertemu.

Dia pun meminta David mengirimkan lokasi keberadaanya. Tak disangka, A datang bersama MDS dan dua teman lainnya ke lokasi David menggunakan Rubicon bernomor pelat palsu.

David pun kemudian dikeroyok tiada ampun bergilir oleh MDS juga temannya. Sedangkan A hanya merekam tanpa suara.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi hingga saat ini A masih berstatus saksi. Pihaknya masih mengumpulkan fakta dan alat bukto dalam mengusut kasus ini.

Baca juga : Anak Pejabat Pajak Jadi Tersangka, Polisi: Pelaku Perintahkan Korban Sujud Kepadanya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement