REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sosiolog Universitas Airlangga (Unair) Udji Asiyah menanggapi tren menikah gratis di Kantor Urusan Agama (KUA) yang menjadi pilihan generasi muda akhir-akhir ini. Udji menilai, tingginya jumlah pasangan muda yang memilih nikah gratis di KUA tiada lain karena pengaruh dari media sosial yang dengan sekejap mampu menjangkau jutaan orang dengan cepat dan mudah.
Udji pun menyoroti konotasi "nikah gratisan" pada tren tersebut. Menurutnya, tren nikah gratis di KUA akan makin menarik jika diviralkan dengan istilah "nikah merdeka" sehingga kelompok masyarakat lapisan manapun tidak terbebani dengan istilah "gratisan" yang berkonotasi untuk lapisan tertentu saja.
"Selain itu, pihak KUA juga dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas sehingga kesan nyaman akan terasakan," kata Udji, Jumat (24/2/2023).
Udji melanjutkan, semakin tinggi tren nikah di KUA juga karena generasi muda dapat semakin realistis dalam menyikapi kondisi. Mereka berpikir substansi pernikahan sudah dapat, substansi menjaga tertib sosial di masyarakat juga tidak terlewatkan, baik dengan cara syukuran sederhana, maupun yang lebih dari itu sesuai situasi dan kondisi.