Jumat 24 Feb 2023 19:26 WIB

Daerahnya Sering Terendam Banjir, Warga Minta Pengembang Bangun Sumur Resapan

Sebanyak 1.500 rumah di Komplek Suropati Residence, Bekasi, terendam banjir.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus raharjo
Puluhan warga Suropati Residence, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi damai di kantor pengembang perumahan, Jumat (24/2/2023).
Foto: Istimewa
Puluhan warga Suropati Residence, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi damai di kantor pengembang perumahan, Jumat (24/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Puluhan warga Suropati Residence, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi damai di kantor pengembang perumahan. Aksi damai ini dilakukan untuk meminta pengembang membangun sumur resapan atau danau sebagai penampung air ketika hujan.

"Kami berharap pengembang dapat segera membuat sumur resapan atau danau untuk menampung air," kata Sapri Ketua RW 08, Perumahan Suropati Residence, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga

Sapri memastikan sumur resapan atau danau ini perlu segera dibuat oleh pengembang, karena perumahan tempat dia tinggal sudah sering terendam air ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut warga telah menyampaikan kepada pengembang perlunya sumur resapan atau danau sebagai tempat pembuangan air ketika banjir.

Menurut dia, pengembang sempat menjanjikan akan membuatkan sumur resapan dan danau. Namun, sampai saat ini janji itu belum terlaksana. "Kami berharapa setelah demonstrasi pembuatan sumur resapan bisa segera terealisasi," katanya.

Seperti diketahui, sebanyak 1.500 rumah di Komplek Suropati Residence, Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi terendam air dengan ketinggian mencapai 45 sentimeter. Air telah merendam pemukiman itu sejak, Kamis pukul 22.00 WIB.

"Air merendam pemukiman kami sejak pukul 22.00 WIB. Di komplek kami kurang lebih ada 1.500 ribu," kata Hamzah warga Suropati Residence, Desa Srimukti, setempat saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (26/2/2023).

Hamzah mengatakan, di perumahan tempat dia tinggal yang paling parah terendam air ada di blok E dengan ketinggian air mencapai 45 cm. Ada 40 rumah di lokasi ini yang terendam air banjir. "Untuk Blok E sendiri terparah dengan jumlah 40 rumah," katanya.

Hamzah memastikan, sampai pukul 09.46 WIB air belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Untuk itu perlu ada bantuan pemerintah daerah setempat agar air cepat surut. "Pemerintah tentu punya alat dan cara agar air di pemukiman kami cepat surut," katanya.

Dia berharap, hujannya segera berhenti agar air cepat surut dan warga bisa beraktivitas seperti biasa. "Mudah-mudahan hujannya tidak lama," katanya.

Sementara itu, Ketua RT Suropati Residence, Desa Srimukti, Rizki Brata Putra, mengatakan, meski air merendam sudah terjadi sejak semalam, namun belum ada tanda-tanda air cepat surut. Penyebabnya di air yang berada di Kampung Gabus yang terletak di samping Komplek Suropati sebelah kompleknya masuk ke perumahan Residence.

"Perumahan kita pasti lama surutnya, karena air dari kampung sebelah masuk ke kompleks kita," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement