Jumat 24 Feb 2023 19:31 WIB

Berkaca dari Kasus Mario Dandy, Muslimat NU: Pentingnya Mengendalikan Kemarahan

Seorang Muslim diajarkan beristighfar dan berwudhu ketika marah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Amarah. Berkaca dari Kasus Mario Dandy, Muslimat NU: Pentingnya Mengendalikan Kemarahan
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Amarah. Berkaca dari Kasus Mario Dandy, Muslimat NU: Pentingnya Mengendalikan Kemarahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap seorang remaja D hingga dia terbaring koma di ranjang rumah sakit mengundang tanggapan dari PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Ketua PP Muslimat NU Mursyidah Thahir, kemarahan bisa dikendalikan jika seseorang memiliki kekuatan spriritual yang bagus. Sehingga kemarahannya tidak menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri maupun orang lain karena dia bisa mengendalikannya. 

Baca Juga

“Kalau memiliki kekuatan spiritual entah berdoa, sholat, atau baca Quran, itu akan mampu menundukkan emosi, mampu menaklukkan jasmaninya,” ujar Mursyidah dalam sambungan telepon, Jumat (24/2/2023).

“Bahkan Nabi (Muhammad) mengajarkan berwudhulah (ketika marah), berwudhu itu kegiatan spiritual yang mampu menundukkan emosi,“ ujar Mursyidah.